Presiden Jokowi akan ganti aparat dengan AI untuk efisiensi
Presiden Jokowi mempertegas bahwa pemerintah tidak akan kompromi terhadap aparat yang mengingkari Pancasila

Jakarta Raya
JAKARTA
Presiden Joko Widodo mengatakan jumlah organisasi dan aparat negara yang tidak efisien dan tidak relevan harus mulai dipangkas.
“Pekerjaan administrasi yang bisa dilakukan oleh komputer dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence harus mulai dilepas,” tegas Presiden dalam pidato kenegaraan Presiden di Gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat.
Presiden Jokowi, sapaan Joko Widodo, menambahkan penyederhanaan prosedur dan pemanfaatan teknologi baru dalam bekerja harus pula disertai dengan penyederhanaan organisasi.
Dia mengatakan organisasi yang tumpang tindih fungsinya harus digabung.
“Dan tentu saja peningkatan kualitas dan kultur aparat mulai dari aparat negara, birokrat, TNI dan Polri dan pejabat BUMN, juga harus segera berubah,” Presiden menekankan.
Presiden Jokowi juga mempertegas bahwa pemerintah tidak akan kompromi terhadap aparat yang mengingkari Pancasila.
“Kita tidak kompromi terhadap aparat yang tidak melayani, yang tidak turun ke bawah. Sebaliknya kita apresiasi aparat yang selalu menebarkan optimisme, yang melakukan smart short cut dan yang sepenuh hati melayani rakyat,” urai Presiden.