Nasional

Politik luar negeri Indonesia prioritaskan diplomasi ekonomi

Dari 4+1 prioritas pemerintah Indonesia pada 2019 - 2024, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan diplomasi ekonomi menjadi prioritas yang pertama

Erric Permana  | 29.10.2019 - Update : 30.10.2019
Politik luar negeri Indonesia prioritaskan diplomasi ekonomi  Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi. (Foto file-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Indonesia pada periode pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin memprioritaskan penguatan diplomasi ekonomi.

Dari 4+1 prioritas pemerintah Indonesia pada 2019 - 2024, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan diplomasi ekonomi menjadi prioritas yang pertama.

Sejumlah langkah kata Retno telah disiapkan untuk mencapai hal tersebut yakni kapitalisasi penguatan pasar domestik.

Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar harus menjadikan daya tawar untuk menjalin kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan di tingkat bilateral maupun regional.

"Hal yang harus diwaspadai adalah menjaga pasar domestik dari produk-produk yang masuk secara ilegal maupun dengan dumping atau disubsidi pihak asing. Pertumbuhan ekonomi global yang rendah saat ini menunjukkan peningkatan pelanggaran-pelanggaran dimaksud yang harus makin diwaspadai," kata Retno di Kementerian Luar Negeri pada Selasa.

Langkah kedua yakni penguatan pasar tradisional dan terobosan non-tradisional.

Retno menambahkan setelah menembus pasar Afrika melalui Indonesia-Africa Forum dan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue, BUMN dan swasta Indonesia akan terus melanjutkan engagement dengan Afrika di bidang perdagangan barang dan jasa, serta investasi termasuk pembangunan infrastruktur dan konstruksi di kawasan itu.

"Hal yang sama juga dilakukan dengan kawasan non-tradisional lainnya, yaitu Amerika Latin; Asia Selatan dan Tengah; serta Timur Tengah dan Pasifik," tambah dia.

Langkah ketiga, jelas Retno yakni penguatan perundingan perdagangan dan investasi yakni menyelesaikan berbagai perundingan perjanjian kerja sama dengan berbagai negara.

"Dengan catatan akan bermanfaat bagi kepentingan nasional Indonesia dan saling menguntungkan," kata mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda itu

Langkah keempat, yang akan dilakukan yakni promosi terpadu perdagangan dan investasi serta mendorong outbound investment

Selain itu, Retno menambahkan Indonesia akan makin fokus pada sektor yang memiliki nilai tambah dengan mengembangkan ekosistem dan kebijakan yang mendukung perkembangan industri- industri pengolahan sumber daya alam.

"Di tahun 2020, Indonesia akan menggelar Halal Summit 2020, sebagai negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, Indonesia harus menjadi pemain utama dalam industri halal," tambah Retno.

Kelima, diplomasi juga akan dioptimalkan untuk menjaga kepentingan strategis ekonomi Indonesia.

Seperti, kepentingan kelapa sawit Indonesia adalah hal yang menjadi fokus pemerintahan nanti.

"Kita akan terus menolak berbagai tindakan diskriminatif yang ditujukan terhadap kelapa sawit, karena bukan saja merugikan kepentingan nasional namun juga mengancam terpenuhinya kebutuhan mayoritas populasi dunia akan minyak nabati yang memenuhi kriteria SDGs," kata dia dia Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.