Polisi: Pelaku bom bunuh diri Makassar merupakan pasangan suami istri
Pelaku laki-laki berinisial L, sedangkan pelaku perempuan berinisial YSF

Jakarta Raya
JAKARTA
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan merupakan pasangan suami istri.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono menuturkan pelaku laki-laki berinisial L, sedangkan pelaku perempuan berinisial YSF yang merupakan seorang pekerja swasta.
“Betul, pelaku pasangan suami istri baru menikah enam bulan,” kata Argo melalui siaran pers, Senin.
Keduanya berboncengan menggunakan sepeda motor dengan plat nomor DT 5984 MD.
Dia melanjutkan, penyelidikan masih terus berlangsung untuk mengungkap pelaku lainnya terkait aksi bom bunuh diri ini.
Polisi menggelar olah tempat kejadian perkara pada Senin. Selain itu, polisi juga telah mengambil sampel DNA dan data antemortem dari keluarga pelaku untuk mencocokkan dengan temuan potongan tubuh di tempat kejadian perkara.
Sementara itu, Densus 88 Antiteror menggerebek terduga teroris di sejumlah lokasi, di antaranya Jakarta dan Bekasi pada Senin. Belum ada informasi lebih lanjut berapa orang yang telah ditangkap sejauh ini.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan ada beberapa orang yang telah diamankan polisi terkait peristiwa ini.
“Sudah ada tersangka baru yang diduga kuat memberikan dukungan kepada yang bersangkutan,” ujar Boy Rafli kepada wartawan di Makassar, Senin.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pelaku bom bunuh diri merupakan bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan aksi bom di Jolo, Filipina.
Bom bunuh diri meledak di depan Gereja Katedral, Makassar pada Minggu sekitar pukul 10.20 WITA, selepas umat gereja menjalankan ibadah Misa.
Dua orang pelaku tewas akibat bom tersebut, kemudian 20 korban luka yang terdiri dari masyarakat dan petugas keamanan di gereja.