Nasional

Polisi buru kelompok bersenjata Papua yang tewaskan satu polisi

Briptu Heidar tewas tertembak setelah mencoba melarikan diri akibat disandera kelompok bersenjata Papua di Kabupaten Puncak

Nicky Aulia Widadio  | 13.08.2019 - Update : 14.08.2019
Polisi buru kelompok bersenjata Papua yang tewaskan satu polisi ILUSTRASI. Personel Polri dari berbagai kesatuan saat melakukan simulasi penanganan teror dan unjuk rasa di Bogor, Indonesia, pada 23 April 2018. 200 personel yang diantaranya 23 polisi wanita tergabung dalam Formed Police Unit (FPU) I, rencananya akan ditugaskan ke negara konflik seperti Sudan, Mali dan Afrika dalam misi perdamaian PBB pada bulan Agustus 2018 mendatang. (Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Nicky Aulia Widadio

JAKARTA 

Seorang polisi tewas ditembak setelah disandera oleh kelompok bersenjata Papua di wilayah Kago, Kabupaten Puncak.

Polisi bernama Briptu Heidar ditemukan tewas dengan luka tembak pada Senin pukul 17.30 WIT.

Polisi kini memburu pelaku pembunuh Briptu Hedar yang diduga merupakan kelompok bersenjata pimpinan seseorang berinisial G, sekaligus eksekutor penembak Briptu Hedar berinisial JM.

“Tim gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran, wilayahnya cukup luas dan geografisnya cukup ekstrem di sana,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Jakarta, Selasa.

Dedi menuturkan Briptu Heidar bersama rekannya, Bripka Alfonso tengah menyelidiki kasus intimidasi oleh kelompok bersenjata yang dilaporkan masyarakat setempat.

Briptu Heidar memiliki rekam jejak terlibat dalam penangkapan sejumlah anggota kelompok bersenjata Papua.

Menurut Dedi, Kabupaten Puncak merupakan salah satu basis wilayah kelompok bersenjata Papua.

Kedua anggota polisi itu mengendarai motor ke wilayah tersebut, namun Briptu Heidar dipanggil oleh salah serorang temannya untuk bertukar informasi. Sementara itu, Bripka Alfonso menunggu di atas motor.

Saat Briptu Heidar menemui temannya kemudian muncul sejumlah orang dari kelompok bersenjata yang menyergap.

Bripka Alfonso yang masih berada di atas motor langsung melarikan diri dan melaporkan ke Polres setempat bahwa ada penyanderaan.

Menurut Dedi, Briptu Heidar sempat mencoba melarikan diri namun terkena tembakan di kepala hingga tewas dari senjata laras panjang milik JM.

“Mereka berdua masuk ke wilayah itu sudah dipantau oleh KKB tersebut yang dipimpin oleh G,” ujar Dedi.

Tim gabungan TNI-Polri telah mengevakuasi jenazah Briptu Heidar pada Selasa siang untuk dimakamkan di kampung halamannya di Makassar, Sulawesi Selatan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.