Pemerintah segel 10 lokasi kebakaran hutan milik perusahaan
Korporasi yang terlibat karhutla harus dihukum seberat-beratnya, ujar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Areal lahan yang terbakar di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Indonesia pada 06 Agustus 2018. Hingga saat ini tercatat sebanyak 385 hektar lahan terbakar, pemadaman kebakaran lahan terus dilakukan dengan mengoperasionalkan 8 helikopter waterbombing untuk mencegah terjadinya kabut asap saat perhelatan Asian Games berlangsung pada tanggal 18 Agustus hingga 02 September 2018. (Muhammad A.F - Anadolu Agency)
Jakarta Raya
Hayati Nupus
JAKARTA
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyegel 10 lokasi kebakaran hutan dan lahan yang dikelola perusahaan di Kalimantan.
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rasio Ridho Sani mengatakan tiga di antaranya adalah lokasi konsesi yang dikelola PT MSL di Kabupaten Mempawah, PT TAS, dan PT SPAS di Kabupaten Ketapang.
“Total lahan terbakar yang disegel 200 hektar,” ujar Rasio, Kamis, dalam keterangannya.
Rinciannya, kata Rasio, luas lokasi yang terbakar di lahan konsesi PT MSL hingga 40 hektar, di lahan PT TAS Kecamatan Tanjung Baik Budi, Kabupaten Ketapang hingga 100 hektar dan PT SPAS di Kecamatan Sungai Putri, Kabupaten Ketapang, mencapai 60 hektare.
Sedang tujuh lokasi lainnya, lanjut Rasio, milik perusahaan perkebunan dan Hutan Tanaman Industri yang disegel pekan lalu.
Rasio mengatakan KLHK sudah mengirimkan surat peringatan kepada 58 perusahaan yang lokasinya terindikasi ada titik panas.
“Kami telah menugaskan para pengawas, penyidik dan tim SPORC untuk menindak para pembakar lahan,” ujar Rasio.
Rasio menegaskan pemerintah berkomitmen untuk menindak para pembakar hutan.
“Korporasi yang terlibat karhutla harus dihukum seberat-beratnya,” ujar dia.
Komandan SPORC Gakkum Brigade Bekantan Kalimantan Hari Novianto mengatakan pemerintah menyegel lahan konsesi itu agar perusahaan tak bisa memanfaatkannya untuk kegiatan usaha.
Pemerintah, lanjut Hari, juga telah memanggil perwakilan tujuh perusahaan tersebut.
“Untuk meminta klarifikasi terkait adanya kebakaran di area perusahaan-perusahaan itu,” ujar Hari.
Sejauh ini, pemerintah menetapkan UB sebagai tersangka pembakar lahan seluas 270 hektare di Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Hingga 13 Agustus 2019 pukul 20.00 WIB, Satelit Terra Aqua mencatat terdapat 72 titik api di Kabupaten Sanggau, Landak, Kapaus Hulu, Ketapang, Bengkayang, Kapuas Hulu, Ketapang, Kubu Raya, Landak, Melawi, Pontianak, Sambas, Sanggau, Sintang dan Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
