Nasional

Pemerintah Indonesia pastikan tidak ada pembangunan pangkalan militer asing

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan Indonesia merupakan negara yang aktif mendorong kawasan ASEAN agar damai, bebas dan netral

Erric Permana  | 03.09.2020 - Update : 04.09.2020
Pemerintah Indonesia pastikan tidak ada pembangunan pangkalan militer asing Ilustrasi: Aktivitas militer. (Lito Boras - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA

Pemerintah Indonesia memastikan tidak ada rencana pembangunan pangkalan militer asing, demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, pada Kamis, menanggapi laporan Kementerian Pertahanan AS yang menyebut China berencana membangun fasilitas logistik militer di sejumlah negara, salah satunya Indonesia.

Teuku Faizasyah mengatakan Indonesia merupakan negara aktif yang mendorong kawasan ASEAN agar damai, bebas dan netral serta konsisten menolak pangkalan militer di kawasan Asia Tenggara.

"Tidak mungkin ada kerja sama tersebut," tegas Faizasyah kepada Anadolu Agency, melalui pesan singkat pada Kamis.

Meski demikian kata dia, posisi prinsip Indonesia tidak berubah menyangkut Politik Luar Negeri RI yakni bebas aktif dan membuka ruang untuk adanya kerjasama militer dengan negara mana pun.

Dalam laporan tahunan Kementerian Pertahanan AS yang dirilis pada 1 September di situs resminya, China disebut ingin memperkuat dan memperluas infrastuktur serta logistik milternya.

Kementerian Pertahanan AS menyatakan China saat ini mempertimbangkan dan merencanakan pembangunan pangkalan untuk mendukung logistik angkatan laut, udara dan darat di luar negeri.

Negara-negara yang diincar China dalam laporan itu di antaranya Indonesia, Singapura, Myanmar, Thailand, Uni Emirat Arab, Pakistan, Kenya, dan Angola.

Rencana itu menurut Pentagon, akan mengganggu operasi militer AS dan berpotensi memuluskan China melakukan serangan terhadap negeri Paman Sam.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.