Pasukan PBB Indonesia diserang usai bangun jembatan di Kongo
Pelaku penyerangan diduga merupakan kelompok ADF di Kongo

Jakarta Raya
JAKARTA
TNI mengonfirmasi satu prajuritnya yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di Kongo (MONUSCO) tewas saat membangun jembatan untuk masyarakat setempat.
Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco Letkol Czi MP Sibuea mengatakan gugurnya prajurit TNI atas nama Serma Rama Wahyudi itu terjadi wilayah Makisabo, Kongo, Afrika.
Rama Wahyudi tewas setelah diserang kelompok yang diduga ADF pada senin waktu setempat.
Dia mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada saat tugas pengiriman ulang logistik ke Temporary Operation Base (TOB) bagi prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco yang melaksanakan pembangunan Jembatan Halulu sebagai sarana pendukung bagi masyarakat setempat.
"Ketika perjalanan kembali ke COB (Central Operation Base), terjadi penghadangan dengan dihujani tembakan kearah konvoi kendaraan angkut personel yang dikawal oleh dua unit kendaraan tempur APC Malawi Batalyon di wilayah Makisabo," kata Komandan Satgas Kizi TNI.
Serma Rama Wahyudi meninggal dunia akibat terkena tembakan yang menembus dada atas sebelah kiri, sementara satu prajurit TNI lainnya yang terluka saat ini mendapat perawatan di Rumah Sakit Level III Goma MONUSCO.
Berdasarkan keterangan resmi TNI, Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco merupakan satgas PBB dari Indonesia yang banyak memberikan kontribusi besar dalam pembangunan infrastruktur di daerah misi dan telah mendapatkan apresiasi besar dari Markas PBB.
Salah satunya adalah program pembangunan dan rehabilitasi jalan Kasinga-Kadidiwe, Kongo.
Sementara itu Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andhika Perkasa pada Rabu mengatakan TNI-AD akan melakukan evaluasi agar para prajurit lebih siap jika dihadapkan pada insiden seperti itu.