Pasangan pengantin baru jadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Adik kandung korban, Slamet Bowo Santoso saat mendatangi RS Polri untuk menyerahkan data-data keluarga korban

Jakarta Raya
JAKARTA
Korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di antaranya merupakan pasangan pengantin baru yang menikah pada 20 November 2020.
Pasangan suami istri tersebut yakni Mulyadi P Tamsir dan Makrufatul Yeti Sriningsih. Mulyadi dikenal sebagai seorang aktivis dan menjadi ketua umum Himpunan Mahasiswa Islam pada 2016-2018, sedangkan istrinya adalah seorang dokter.
Adik kandung korban, Slamet Bowo Santoso saat mendatangi RS Polri untuk menyerahkan data-data keluarga korban mengatakan Mulyadi dan Makrufatul baru menikah di Pontianak.
Selain dua pasangan pengantin baru itu, Slamet mengatakan ibu kandung dan adik angkatnya juga menjadi penumpang dalam pesawat yang jatuh tersebut.
"Yang meninggal empat orang dalam satu kejadian," kata Slamet Bowo Santoso di RS Polri pada Selasa.
Dia mengatakan Mulyadi tinggal di Jakarta, namun karena baru menikah pasangan penganti baru itu tinggal sementara di Pontianak.
"Ke Jakarta dalam urusan bisnis, berangkat hari Senin ke Jakarta, rencananya pulang hari kamis ternyata agenda sampai hari Sabtu," kata dia.
Dia mempercayakan kepada Tim DVI untuk mengidentifikasi keluarganya yang menjadi korban.
"Yang ditemukan juga kabarnya [bagian tubuh] kecil-kecil, kami tidak bisa terlalu bagaimana," tambah dia
Dia berharap Tim DVI bisa segera mengidentifikasi agar bisa segera membawa jenazah korban ke kampung halaman untuk dimakamkan secara layak.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Dalam pesawat ini, terdapat 62 orang, yang terdiri dari 50 penumpang, rinciannya 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Selain itu ada 12 orang kru yang terdiri dari enam kru aktif dan 6 ekstra kru.