Nasional

Negara CPOPC punya komitmen yang sama untuk biofuel

Malaysia memiliki komitmen yang lebih kuat untuk mengembangkan B10 atau 10 persen campuran minyak sawit pada bahan bakarnya

İqbal Musyaffa  | 26.02.2019 - Update : 27.02.2019
Negara CPOPC punya komitmen yang sama untuk biofuel Ilustrasi: Pohon kelapa sawit (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

JAKARTA 

Negara Crude Palm Oil Producing Countries (CPOPC) sudah memiliki komitmen yang sama untuk meningkatkan penggunaan minyak sawit sebagai bahan baku biofuel.

Direktur Eksekutif CPOPC Mahendra Siregar mengatakan saat ini Malaysia memiliki komitmen yang lebih kuat untuk mengembangkan B10 atau 10 persen campuran minyak sawit pada bahan bakarnya.

“Bahkan mereka sudah mulai membahas peningkatannya untuk masuk ke B20,” jelas dia saat ditemui di Jakarta, Selasa.

Menurut Mahendra, komitmen Malaysia tersebut sangat baik karena sebelumnya Indonesia seakan seperti jalan sendiri dalam pengembangan biofuel menggunakan minyak sawit. Indonesia sudah mengembangkan B20 dan saat ini sedang masuk ke dalam proses pengembangan B30.

Mahendra menambahkan negara-negara CPOPC dalam pertemuan tingkat pejabat senior dan tingkat menteri pada 27-28 Februari nanti juga akan membahas mengenai upaya untuk menarik minat investasi pada Hydrotreated Pyrolysis Oil (HPO) yang banyak disebut sebagai biofuel generasi selanjutnya.

“HPO juga kadang-kadang disebut green biofuel perlu dikembangkan dengan membuat iklim investasi yang memadai dan kondusif,” tambah Mahendra.

Sebagai informasi, CPOPC terdiri dari Indonesia, Malaysia, dan Kolombia yang saat ini memproduksi hingga 90 persen produksi sawit dunia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.