Nasional

Menlu dan menhan RI-Australia bahas upaya percepatan pemulihan ekonomi pascapandemi

Hal itu dibahas dalam Pertemuan 2+2 Menlu dan Menhan RI-Australia di Jakarta pada Kamis hari ini

Devina Halim  | 09.09.2021 - Update : 09.09.2021
Menlu dan menhan RI-Australia bahas upaya percepatan pemulihan ekonomi pascapandemi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Cem Özdel - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA

Menteri luar negeri dan menteri pertahanan Indonesia-Australia membahas upaya percepatan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 dalam Pertemuan 2+2 di Jakarta, Kamis.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan salah satu caranya adalah dengan memaksimalkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) untuk memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi antara kedua negara.

“Saya sangat senang mengamati bahwa perdagangan bilateral meningkat secara signifikan pada paruh pertama tahun 2021, melonjak dari USD3,52 miliar pada periode yang sama tahun lalu menjadi USD5,83 miliar,” ungkap Retno dalam konferensi pers daring, Kamis.

Indonesia meratifikasi perjanjian IA-CEPA dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 pada 28 Februari 2020.

IA-CEPA mencakup perjanjian perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, perdagangan elektronik, kebijakan daya saing, kerja sama ekonomi, serta pengaturan kelembagaan dan kerangka kerja.

Retno juga melihat proyek investasi baru dari Australia yang menjanjikan di Indonesia, termasuk di sektor energi oleh Fortescue Metal Group di Papua dan Kalimantan.

Sementara, Menlu Australia Marise Payne mengungkapkan kedua belah pihak sangat optimis atas upaya pemulihan ekonomi pascapandemi tersebut.

Australia, kata Marise, berkomitmen bekerja sama dengan Indonesia untuk menangani pandemi Covid-19, termasuk dalam hal pembagian dosis vaksin.

Australia sudah mengirim 1 juta dosis vaksin AstraZeneca sejauh ini dari total komitmen untuk memberikan 2,5 juta dosis ke Indonesia pada 2021.

“Ini bersama dengan dukungan Australia untuk pengadaan vaksin akan memastikan sekitar 13 juta dosis dikirim ke Indonesia pada akhirnya,” ungkap Marise dalam konferensi pers yang sama.

Sebelumnya, pemerintah Australia telah berkomitmen memberikan bantuan pengadaan vaksin senilai AUD77,1 juta atau sekitar Rp813 miliar untuk Indonesia yang akan disalurkan melalui Unicef.

Kerja sama di Pasifik

Kedua menlu sekaligus menandatangani MoU Kerja Sama Trilateral dengan Negara-negara Pasifik sebelum Pertemuan 2+2 pada hari ini.

Menlu Retno meyakini MoU tersebut dapat mendorong kontribusi yang lebih besar terhadap ekonomi dan pembangunan manusia di kawasan.

Menurut Menlu Marise, MoU itu menegaskan kembali komitmen Indonesia dan Australia dalam mengembangkan kerja sama trilateral dengan negara-negara Pasifik, termasuk dalam hal penanganan Covid-19.

“Ini dapat mencakup manajemen risiko bencana dan respons kemanusiaan, perubahan iklim dan lingkungan, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, hak-hak perempuan dan anak, jaminan kesehatan, perikanan, pertanian, dan usaha kecil menengah,” tutur Marise.

Selain itu, para menteri juga membahas isu kawasan seperti situasi di Myanmar pascakudeta militer pada 1 Februari silam serta perkembangan di Afghanistan setelah Taliban mengambil alih.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.