Türkİye, Nasional

Mengenal beasiswa kuliah di Turki dan tips mendapatkannya

Selain menjadi destinasi wisata, kini Turki telah menjadi tujuan bagi para mahasiswa internasional untu menuntut ilmu seiring kemajuan teknologi dan pengaruh global negara tersebut

Pizaro Gozali İdrus  | 18.07.2019 - Update : 19.07.2019
Mengenal beasiswa kuliah di Turki dan tips mendapatkannya Ilustrasi: Pemandangan di Selat Bosphorus pada suatu sore di Istanbul. (Elif Öztürk - Anadolu Agency).

Jakarta Raya

Pizaro Gozali 

JAKARTA

Siapa tak ingin mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Turki, negara yang dikenal ada di dua benua?

Turki adalah negara yang berada di benua Eropa dan Asia dan memiliki keindahan alam memikat.

Selain menjadi destinasi wisata, kini Turki telah menjadi tujuan bagi para mahasiswa internasional untuk menuntut ilmu seiring kemajuan teknologi dan pengaruh global negara tersebut.

Sekitar 135.000 siswa mendaftar untuk Beasiswa Turki pada 2018 untuk jenjang S1, S2, dan S3.

Ada total 17.500 siswa beasiswa dari 160 negara di Turki yang saat ini mendapat manfaat dari program ini.

Turki meluncurkan program ini pada 1992 dan Turks Abroad and Related Communities (YTB) telah mengoordinasinya sejak 2012.

Berkat program beasiswa ini, banyak siswa internasional melayani untuk negara mereka sendiri setelah menyelesaikan pendidikan mereka di Turki dan membentuk hubungan persahabatan antara negara mereka dan Turki.

Setiap tahun, Turki memberikan beasiswa ini kepada rata-rata 7.000 siswa.

Jenis beasiswa Turki

Namun bagaimana cara mendapatkan beasiswa ini?

Darlis Aziz, Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki Periode 2019-2020, membeberkan peluang-peluang bagi masyarakat Indonesia untuk melanjutkan kuliah di Turki.

Menurut mahasiswa S2 Studi Media dan Budaya di Hacettepe Üniversitesi ini, salah satu cara yang harus kita lakukan untuk mendapatkan kesempatan ini adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya melalui internet.

Peraih beasiswa pemerintah Turki pada 2016 ini mengatakan informasi beasiswa bisa kita dapat dari banyak sumber, khususnya melalui situs resmi beasiswa pemerintah Turki.

Menurut Darlis, ada dua jenis beasiswa resmi yang diberikan pemerintah Turki yakni beasiswa untuk jurusan-jurusan umum yang dibagi ke dalam rumpun ilmu sosial dan ilmu alam.

Beasiswa untuk ilmu sosial, kata Darlis, dikenal dengan nama İbnu Haldun Bursu atau Beasiswa Ibnu Khaldun.

Sedangkan untuk ilmu alam dikenal dengan nama Ali Kusçu Bursu atau Beasiswa Ali Kusçu.

Dua beasiswa ini bisa di-apply dalam satu website YTB pada alamat www.turkiyebursları.gov.tr.

Darlis menyampaikan pemerintah Turki membuka beasiswa YTB dari bulan Januari hingga Februari setiap tahunnya

Sedangkan jenis beasiswa kedua, terang Darlis, adalah Türkiye Diyanet Vakfı (TDV) atau dikenal juga dengan istilah beasiswa departemen keagamaan Turki.

Darlis mengatakan TDV ini merupakan yayasan yang didirikan oleh Diyanet Bakanlığı untuk mengurus beberapa program, salah satunya pemberian beasiswa untuk pelajar muslim.

“Beasiswa TDV ini khusus untuk jurusan-jurusan ilahiyat atau studi agama Islam,” kata mahasiswa asal Aceh ini kepada Anadolu Agency pada Kamis.

Darlis mengatakan pendaftaran beasiswa TDV dibuka hampir bersamaan dengan beasiswa YTB.

Jika beasiswa YTB pada bulan Januari hingga Februari setiap tahunnya, maka beasiswa TDV dibuka dari Maret hingga april.

Adapun prosedur pendaftarannya dua-duanya sama melalui internet untuk TDV sendiri di website www.diyanet.org.tr, jelas Darlis.

Darlis mengatakan setelah seleksi, berkas akan dievaluasi selama 2-3 bulan dan pengumuman berkas umumnya dilakukan 1-2 pekan sebelum jadwal wawancara. 

Tips meraih beasiswa Turki

Darlis juga berbagi tips bagi pelajar Indonesia untuk mendapatkan beasiswa ke Turki.

Menurut dia, beasiswa yang dibiayai oleh negara donor seperti YTB ini memiliki skema dan kepentingan negara pemberi beasiswa.

Menurut Darlis, Turki ingin sekali memperluas pengaruhnya terutama dengan negara-negara sahabat khususnya negara atau wilayah yang memiliki hubungan diplomatik dan sejarah seperti Jepang, Thailand, Amerika latin, Malaysia, termasuk Indonesia.

Oleh karena itu, kata dia, Letter of Intent (LoI) setiap pelamar harus mampu meyakinkan panitia beasiswa bahwa dirinya layak dan memiliki peluang besar untuk memperkuat hubungan Turki dengan negara asal penerima beasiswa.

“Presiden Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di setiap kegiatan-kegiatan YTB selalu menyampaikan harapannya kepada para penerima beasiswa agar mampu menjadi duta Turki ketika kembali lagi ke negara asal,” terang Darlis.

Darlis mengatakan penekanan Presiden Erdogan ini harus bisa diterjemahkan ke dalam tataran praktis dan pragmatis ke dalam LoI.

“Ini juga harus kita perkuat dalam proposal penelitian yang akan di-submit ke dalam aplikasi,” tukas Darlis.

Darlis juga mengingatkan para pelajar untuk memperkuat Bahasa Inggris dan Turki saat melakukan wawancara.

Namun, lanjut Darlis, jika calon awardee atau penerima beasiswa sudah menguasai bahasa Turki, maka itu akan menjadi nilai plus bagi pewawancara.

“Pewawancara akan lebih mudah berkomunikasi dan mengenal calon awardee secara lebih dekat dan mendalam,” kata dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.