Nasional

Ledakan gudang amunisi berasal dari bahan peledak sisa Perang Dunia II

Kapolda Jateng memimpin langsung proses sterilisasi terhadap kemungkinan sisa bahan peledak yang masih aktif, sambil menunggu tim Penjinak Bom (Jibom) dari Pasgegana Polri

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 14.09.2019 - Update : 16.09.2019
Ledakan gudang amunisi berasal dari bahan peledak sisa Perang Dunia II Ilustrasi: Gudang terbakar. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Rhany Chairunissa Rufinaldo

JAKARTA

Ledakan di gudang amunisi dekat Mako Brimob Semarang, Jawa Tengah, pada Sabtu pagi berasal dari bahan peledak sisa Perang Dunia II yang disimpan di tempat tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa ledakan untuk sementara diduga berasal dari bahan peledak sisa Perang Dunia II temuan dari masyarakat.

"Masih ada beberapa handak (bahan peledak) juga yang hari ini masih perlu dilakukan pendinginan dan sterilisasi," kata Dedi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.

Dia mengungkapkan bahwa gudang tersebut menyimpan beberapa jenis handak sisa Perang Dunia II, antara lain enam buah mortir besar berukuran panjang sekitar 120 cm dengan diameter 60 cm, tiga buah mortir sedang berukuran panjang 75 cm dengan diameter 80cm, delapan buah mortir kecil berukuran panjang 30 cm dengan diameter 25 cm serta satu buah bom ranjau berukuran panjang 55 cm dan diameter 80 cm.

"Ini yang memicu terjadinya ledakan di gudang barang bukti penyimpanan handak sisa Perang Dunia II," kata Dedi.

Dia mengatakan bahwa Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel sudah tiba di lokasi kejadian dan memimpin langsung proses sterilisasi lokasi terhadap kemungkinan sisa bahan peledak yang masih aktif sambil menunggu tim Penjinak Bom (Jibom) dari Pasgegana Polri tiba.

"Tim Jibom dari Pasgegana Polri hari ini sudah terbang ke jawa tengah untuk melakukan penjinakkan kemudian melakukan sterilisasi dan apabila masih ditemukan handak yang cukup berbahaya akan dilakukan disposal," ungkap Dedi.

Dia juga mengatakan bahwa seorang anggota Brimob terluka di bagian kepala terkena pecahan kaca akibat ledakan.

"Korban luka dibawa ke Rumah Sakit Banyumanik dekat Mako Brimob ... mengalami luka ringan di kepala," tambah Dedi.

Berdasarkan data sementara, kata Dedi, dua kendaraan roda empat serta 11 rumah di sekitar lokasi kejadian mengalami rusak ringan.

Menurut dia, situasi di sekitar lokasi ledakan sudah cukup tenang dan proses pendinginan dan pemadaman yang dilakukan oleh tujuh unit mobil pemadam kebakaran sudah selesai.

Karena bahan peledak yang tersimpan di gudang itu sudah cukup tua dan memiliki tingkat sensitifitas yang tinggi, Dedi tidak menutup kemungkinan bahwa ledakan bisa dipicu oleh suhu udara yang panas.

"Namun demikian, hasil secara saintifik apa yang menjadi faktor penyebab ledakan tersebut nanti Jibom akan memeriksa bersama tim dari INAFIS," tutur dia.



Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.