Kualitas udara di Sumatera dan Kalimantan memburuk akibat kabut asap
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 1.184 titik panas di Indonesia dalam 24 jam terakhir

Jakarta Raya
JAKARTA
Kualitas udara di sejumlah provinsi terpantau memburuk akibat kabut asap dari kebakaran hutan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 1.184 titik panas di Indonesia dalam 24 jam terakhir.
Sebanyak 691 titik panas ada di Sumatera Selatan, 230 titik di Kalimantan Tengah, 117 titik di Jambi, 28 titik di Kalimantan Selatan, 16 titik di Riau dan 12 titik di Kalimantan Barat.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan kebakaran hutan menyebabkan sebaran asap di wilayah Sumatra dan Kalimantan.
Sumatra Selatan menjadi wilayah terparah yang diselimuti kabut asap sehingga indeks pencemaran udaranya mencapai level berbahaya.
Pemerintah Kota Palembang meliburkan aktivitas pendidikan hingga waktu yang belum ditentukan.
“Penanganan darurat di Sumatera Selatan masih berlangsung hingga saat ini,” kata Agus melalui siaran pers, Senin.
Kualitas udara di Jambi dan Kalimantan Selatan pada kategori tidak sehat, sedangkan kualitas udara di Kalimantan Tengah dan Riau dalam kategori tidak sehat.
Sebanyak 66 juta liter air telah digunakan untuk water bombing, 14 ribu garam NaCl untuk membuat hujan buatan.
Kebakaran hutan dan lahan melanda sejumlah provinsi di Indonesia beberapa bulan belakangan.
Sebanyak 328.722 hektare lahan telah terbakar dan menyebabkan bencana kabut asap di Sumatra Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.