Nasional

Konten provokatif di media sosial meningkat usai pemilu

Polri menyatakan ada peningkatan sebesar 40 persen penemuan akun yang menyebarkan konten provokatif

Nicky Aulia Widadio  | 18.04.2019 - Update : 22.04.2019
Konten provokatif di media sosial meningkat usai pemilu Ilustrasi: Berita hoax. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Nicky Aulia Widadio

JAKARTA

Polisi mencatat peningkatan jumlah konten bersifat provokatif sejak Rabu malam hingga Kamis pagi berdasarkan patroli siber.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan ada peningkatan sebesar 40 persen penemuan akun yang menyebarkan konten provokatif.

Konten-konten itu tersebar di sejumlah platform seperti Instagram, Twitter, Youtube, dan Whatsapp Group.

“Akun tersebut menyebarkan narasi, foto, video, suara yang bersifat provokatif mengajak masyarakat berbuat onar, melakukan aksi,” kata Dedi di Jakarta, Kamis.

Konten provokatif tersebut, kata Dedi, disebarkan untuk mengajak melakukan aksi sebagai respon atas hasil hitung cepat Pemilu 2019.

Direktorat Tindak Pidana Siber Polri telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

“Kami meminta take down akun tersebut," ujar dia.

Selain itu, lanjut Dedi, pihak kepolisian juga akan mengidentifikasi akun-akun penyebar konten provokatif tersebut.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.