Nasional

Komnas KIPI: Belum ada kasus fatal akibat vaksinasi Covid-19

Indonesia sejauh ini telah menyuntikkan lebih dari 58 juta dosis vaksin Covid-19, yang terdiri dari 42,3 juta dosis pertama dan 16,4 juta dosis kedua

Nicky Aulia Widadio  | 21.07.2021 - Update : 21.07.2021
Komnas KIPI: Belum ada kasus fatal akibat vaksinasi Covid-19 Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin virus korona kepada seorang warga di mobil vaksin keliling di Jakarta, Jumat 9 Juli 2021. Pemprov DKI mengoperasikan 16 mobil vaksin keliling untuk memberikan akses vaksinasi bagi masyarakat dengan cepat dan mudah. ( Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA 

Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-imunisasi (Komnas KIPI) menyatakan belum ada kasus fatal yang berkaitan langsung dengan vaksinasi Covid-19 sejauh ini.

Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Safari menuturkan gejala yang muncul setelah vaksinasi sejauh ini merupakan reaksi alami tubuh karena dalam proses membentuk antibodi.

Indonesia sejauh ini telah menyuntikkan lebih dari 58 juta dosis vaksin Covid-19, yang terdiri dari 42,3 juta dosis pertama dan 16,4 juta dosis kedua.

Hindra menuturkan vaksin Covid-19 yang tersedia dan telah mendapatkan izin penggunaan darurat saat ini aman bagi masyarakat.

"Saat ini lebih baik divaksinasi daripada tidak dan vaksin yang terbaik adalah vaksin yang tersedia ketika kita akan divaksinasi," kata Hindra melalui siaran pers, Rabu.

Sebelumnya, riset yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) menemukan sebanyak 80 persen penduduk Indonesia belum divaksin Covid-19.

Survei dilakukan terhadap 1.200 responden dari 34 provinsi pada 22-25 Juni 2021 dengan metode ‘random sampling’ dan tingkat kesalahan sekitar 2,8 persen.

Dari 80 persen responden yang belum menerima vaksin, sebanyak 36,4 persen di antaranya menyatakan tidak bersedia divaksin.

Setengah responden yang tidak bersedia divaksin menyatakan takut dengan efek samping vaksin.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.