Nasional

Keluarga konfirmasi Harun Rasyid bukan korban pengeroyokan di video viral

Menurut pihak keluarga, Harun tewas dalam kericuhan yang terjadi di Slipi, Jakarta Barat, bukan di Kampung Bali, Jakarta Pusat

Nicky Aulia Widadio  | 27.05.2019 - Update : 28.05.2019
Keluarga konfirmasi Harun Rasyid bukan korban pengeroyokan di video viral ILUSTRASI. Massa terlibat bentrok dengan polisi anti huru-hara di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Indonesia pada Rabu pagi 22 Mei 2019. Bentrok ini merupakan buntut dari demonstrasi massa di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menentang hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memenangkan pasangan petahana Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai presiden terpilih 2019-2024 pada 21 Mei. (Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Nicky Aulia Widadio

JAKARTA

Sebuah video viral menunjukkan sejumlah anggota Brimob memukuli seseorang di wilayah Kampung Bali, Jakarta Pusat yang berjarak hanya ratusan meter dari lokasi kericuhan pada aksi unjuk rasa 21-22 Mei 2019.

Narasi yang beredar dari video itu menyebutkan bahwa korban ialah seorang remaja berusia 15 tahun, Muhammad Harun Rasyid yang tewas akibat kejadian tersebut.

Ketua RW 10 Kampung Bali, Olan Rahadian mengonfirmasi bahwa kejadian pada video tersebut benar terjadi di wilayahnya pada Kamis, 23 Mei sekitar pukul 07.00 WIB.

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan korban pemukulan adalah Andri Bibir, 30.

Andri masih hidup setelah dirawat di rumah sakit dan kini menjadi tahanan di Polda Metro Jaya.

Polisi menangkap Andri karena ikut mengumpukan batu dan membawa air dengan jeriken untuk membantu para perusuh pada Kamis, 22 Mei.

Pihak keluarga juga mengkonfirmasi bahwa orang yang dipukuli pada video viral tersebut bukan lah Harun.

Anadolu Agency telah mengunjungi rumah Harun di di sebuah gang sempit di tengah pemukiman padat di wilayah Duri Kepa, Jakarta Barat pada Sabtu lalu.

Sabtu siang itu, rumah mereka masih ramai dikunjungi oleh kerabat dan sejumlah relawan untuk menyampaikan duka cita.

Ayah Harun bekerja sebagai sopir di sebuah bengkel mobil. Harun merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Ayah, ibu, dan saudara Harun saat itu tidak bisa dimintai keterangan karena kondisi psikologis mereka masih terguncang.

Sejak jenazah Harun dimakamkan, mereka terus kedatangan tamu dari kalangan jurnalis, otoritas setempat, hingga relawan.

“Itu masih nangis, bengong, masih trauma. Bapak belum istirahat udah dua hari. Kasihan kalau cerita nanti ingat lagi,” ujar salah satu kerabat dari keluarga Harun ketika ditemui.

Satu-satunya yang bisa diajak bicara pada siang itu adalah Jihan, sepupu dari Harun. Dia memastikan Harun bukan korban pemukulan yang ada pada video viral.

“Yang di video itu bukan dia (Harun), kita sudah liat videonya,” ujar Jihan kepada Anadolu.

Menurut Jihan, Harun tewas ketika mengikuti aksi yang berujung ricuh di wilayah Slipi, Jakarta Barat, bukan di Kampung Bali.

Saat itu, keluarga belum mengetahui penyebab tewasnya Harun. Yang jelas, Harun meninggalkan rumah dalam kondisi baik-baik saja pada Rabu lalu.

Keluarga juga tidak mengetahui bahwa Harun saat itu justru pergi ke lokasi kericuhan di Slipi.

“Dikira mau ke rumah temannya, ternyata malah ikut aksi di Slipi,” kata Jihan.

Harun ditemukan terluka di jalan layang Slipi dan sempat dibawa ke Rumah Sakit Dharmais, namun nyawanya tidak tertolong.

Lantaran sempat tidak teridentifikasi, jenazah Harun kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Keluarga akhirnya menjemput jenazah Harun pada Jumat untuk dimakamkan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.