Nasional

Jokowi ingin BUMN pariwisata dan penerbangan dimerger

Menurut Jokowi, penurunan ekonom saat ini harus menjadi momentum melakukan transformasi di bidang pariwisata dan penerbangan dengan melakukan penggabungan BUMN di kedua sektor itu

Erric Permana  | 06.08.2020 - Update : 06.08.2020
Jokowi ingin BUMN pariwisata dan penerbangan dimerger Ilustrasi: Garuda Indonesia, perusahaan penerbangan milik pemerintah. (Muhamad Latief - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Presiden Joko Widodo berencana menggabungkan BUMN penerbangan dan pariwisata menyusul dampak buruk terhadap pandemi Covid-19 yang dialami dua sektor tersebut.

Dalam rapat terbatas, Jokowi -- sapaan akrab Joko Widodo -- mengatakan, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen, dan sektor pariwisata dan penerbangan paling terkena dampaknya.

"Angka yang saya peroleh di triwulan kedua tahun 2020 wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia mencapai 482 ribu, turun 81 persen secara kuartal dan turun 87 persen secara year on year. Artinya memang turunnya terkontraksi sangat dalam," kata Jokowi pada Kamis.

Menurut dia, penurunan ekonomi tersebut harus menjadi momentum melakukan transformasi di bidang pariwisata dan penerbangan dengan melakukan penggabungan BUMN di kedua sektor itu.

"Sehingga arahnya menjadi semakin kelihatan sehingga jika ada pandemi berikutnya pondasi ekonomi di sektor pariwisata dan transportasi semakin kokoh dan semakin baik dan bisa berlari lebih cepat lagi," jelas dia.

Dia juga menginginkan 8 bandara internasional di Indonesia untuk menjadi hub dan super hub.

"Ada 8 bandara internasional yang berpotensi menjadi hub dan superhub, kembali lagi Ngurah Rai, Soekarno-Hatta, Kualanamu, Yogyakarta, balikpapan, Hasanuddin, sam Ratulangi dan Juanda di Surabaya," kata Jokowi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.