Nasional

Indonesia tekan kasus kebakaran hutan untuk turunkan emisi karbon

Kasus kebakaran hutan sangat berpengaruh pada deforestasi yang telah berhasil ditekan dari rata-rata 1,09 juta hektar menjadi 0,4 juta hektar per tahun pada periode 2014-2015

Iqbal Musyaffa  | 27.08.2020 - Update : 27.08.2020
Indonesia tekan kasus kebakaran hutan untuk turunkan emisi karbon Foto udara menampilkan kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Indonesia pada 16 September 2019. Kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatra dan Kalimantan telah menyebabkan polusi udara yang berbahaya hingga menjangkau wilayah Malaysia dan Singapura. (Dedy Sutisna - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Indonesia terus berupaya menurunkan kasus kebakaran hutan yang selalu menjadi perhatian setiap tahunnya agar bisa mencapai target penurunan emisi karbon hingga 29 persen pada 2030.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan kasus kebakaran hutan sangat berpengaruh pada deforestasi yang telah berhasil ditekan dari rata-rata 1,09 juta hektar menjadi 0,4 juta hektar per tahun pada periode 2014-2015.

“Kasus kebakaran hutan terus turun sampai tahun 2019 tapi data yang sudah diverifikasi penghitungannya masih tahun 2017 dan masih akan kita hitung,” ujar dia dalam konferensi pers virtual, Kamis.

Menteri Siti Nurbaya mengatakan kebakaran hutan di Indonesia bisa terlihat sejak tahun 1982 yang pada saat itu tercatat sebanyak 3,6 juta hektar lahan.

Kemudian pada periode tahun 1997-1998 terdapat total 11,89 juta hektar lahan hutan yang terbakar.

Rekor tertinggi lainnya terjadi pada tahun 2006 sebanyak 3,8 juta hektar lahan dan kemudian tahun 2015 sebanyak 2,6 juta hektar lahan hutan terbakar.

“Setelah itu, atas dukungan berbagai kementerian, Indonesia bisa menurunkan laju kebakaran hutan dan lahannya,” jelas Menteri Siti Nurbaya.

Dia mengatakan pada 2019 memang masih terjadi kebakaran hutan dan lahan seluas 1,6 juta hektar lahan.

Namun, pada tahun ini hingga Juli hanya terdapat kasus kebakaran hutan seluas 64 ribu hektar lahan, lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 137 ribu hektar lahan hutan terbakar.

“Jadi, pengendalian kebakaran hutan ini jadi faktor penting di dalam penurunan deforestasi,” imbuh Menteri Siti Nurbaya.

Menteri Siti Nurbaya menambahkan Indonesia berjanji kepada masyarakat internasional untuk bisa berkontribusi menurunkan emisi karbon hingga 29 persen atas usaha sendiri pada 2030 dan dengan bantuan internasional menjadi 40 persen.

“Kontribusi penurunan emisi karbon terbesar berasal dari kehutanan 17,2 persen, sektor energi 11 persen, limbah 0,38 persen, pertanian 0,32 persen, dan industri serta transportasi 0,1 persen,” urai dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.