Indonesia produksi 50 ribu alat tes PCR Covid-19
Menurut BPPT, 50 ribu PCR tersebut akan segera didistribusikan ke rumah sakit di daerah-daerah yang kekurangan alat tes

Jakarta Raya
JAKARTA
Indonesia telah berhasil memproduksi 50 ribu alat tes polymerase chain reaction (PCR) untuk pemeriksaan Covid-19.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hamam Riza mengatakan 50 ribu alat tes PCR itu akan segera didistribusikan ke rumah sakit di daerah-daerah.
“Terutama daerah-daerah yang masih kekurangan alat tes seperti di Sumatra dan Indonesia Timur,” kata Riza kepada Anadolu Agency, Senin.
PCR tersebut merupakan hasil pengembangan BPPT yang diproduksi oleh PT Biofarma yang bisa memeriksa 32 sampel spesimen dalam waktu 1 jam 30 menit.
Alat tes PCR itu, lanjut dia, menggunakan analisa bioinformatika yang spesifikasinya paling dekat dengan virus SARS-CoV-2 yang menyebar di Indonesia.
Hal itu membuat sensitivitas alat tersebut dalam mendeteksi keberadaan virus penyebab Covid-19 di orang Indonesia menjadi lebih tinggi dibandingkan alat tes serupa yang diproduksi di luar negeri.
Riza menuturkan ke depannya Biofarma akan terus memproduksi 50 ribu alat tes PCR per minggu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Jadi produksi ini sifatnya kontinu, sebelum lebaran itu bisa sudah ada 100 ribu kit,” jelas dia.
Harga alat tes PCR produksi dalam negeri ini juga lebih murah dibandingkan alat yang diimpor dari luar negeri.
Biaya produksi alat ini berkisar Rp100 ribu per kit, sedangkan harga jualnya belum ditentukan.
Hanya saja, lanjut Riza, pemeriksaan PCR masih bergantung pada reagen yang harus diimpor dari luar negeri.
Reagen merupakan cairan yang digunakan untuk mengetahui reaksi kimia dalam pemeriksaan sampel spesimen kasus Covid-19.
Riza mengatakan alat tes PCR akan segera dirilis oleh Presiden Joko Widodo saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2020.
Selain PCR, Indonesia juga merilis Mobile Lab Bio Safety Level-2 untuk memperkuat ekosistem penanganan Covid-19.
Laboratorium portabel ini bertujuan untuk melakukan pengujian Covid-19 dengan metode PCR di lokasi yang sulit mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.
“Sejauh ini baru ada satu sebagai percontohan yang bisa digunakan nasional, kalau satu ini efektif nanti akan diproduksi lebih banyak lagi dan dikirim ke pelosok Indonesia,” jelas Riza.
Indonesia juga akan mulai memproduksi alat tes cepat (rapid test) dan ventilator dalam waktu dekat.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.