Indonesia minta China utamakan dialog atasi masalah Laut China Selatan
Negara-negara ASEAN akan terus menjaga kawasan agar tetap damai dan stabil

Jakarta Raya
JAKARTA
Indonesia meminta China mengutamakan dialog untuk menyelesaikan sengketa di Laut China Selatan.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan kepada hal ini pada sejawatnya Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam pertemuan bilateral selama 1,5 jam, Kamis.
Menteri Retno juga menegaskan bahwa negaranya sangat memperhatikan peningkatan tensi kawasan khususnya Asia Tenggara.
“Saya tekankan bahwa dialog selalu merupakan cara terbaik untuk menyelesaikan perbedaan. Saya ajak semua pihak mengedepankan kerja sama dan kolaborasi, bukan rivalitas yang merugikan,” ujar Menteri Retno dalam konferensi pers virtual, Kamis.
Menurut dia, ASEAN mempunyai prinsip dalam "Deklarasi Zone of Peace, Freedom, and Neutrality ASEAN" yang mengedepankan perdamaian, kebebasan dan netralitas.
Selain itu negara-negara ASEAN akan terus menjaga kawasan agar tetap damai dan stabil.
Menteri Retno juga menyampaikan kepada Menteri Wang soal "Treaty of Amity and Cooperation/TAC" yang sudah disetujui banyak negara termasuk China, AS, India, Australia, Jepang, dan Korsel.
Negara-negara tersebut wajib negara yang melakukan aksesi untuk terus menghormati prinsip TAC. ujar Menteri Retno.
“Saya tekankan prinsip Indonesia yang selalu konsisten terkait penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk Unclos 1982,” ungkap Menteri Retno.
Dia mengatakan semua negara di kawasan memiliki kepentingan yang sama untuk mempertahankan situasi kawasan agar damai dan stabil termasuk di Laut China Selatan.
“Stabilitas perdamaian di kawasan hanya dapat terpelihara jika semua negara menghormati dan mengimplementasikan hukum internasional, termasuk Unclos 1982,” pungkas dia.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.