Indonesia kembali buka seleksi imam masjid di Uni Emirat Arab
Kementerian Agama menargetkan menjaring sebanyak 74 imam masjid untuk ditempatkan di Uni Emirat Arab

Jakarta Raya
JAKARTA
Indonesia kembali membuka seleksi imam masjid asal Indonesia untuk ditempatkan di Uni Emirat Arab.
Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia Kamaruddin Amin mengatakan pihaknya akan melakukan seleksi secara virtual pada 25-27 Agustus.
“Kita akan menjaring lebih banyak calon imam dari seluruh Indonesia," kata Kamaruddin, dalam keterangan tertulis, Jumat.
Dia menuturkan bahwa pengiriman imam masjid ke Uni Emirat Arab merupakan bagian strategis dari kerja sama bilateral antara pemerintah Indonesia dengan Uni Emirat Arab.
"Program pengiriman imam asal Indonesia ini turut berkontribusi pada peningkatan kerja sama bilateral kedua negara, termasuk meningkatkan citra Indonesia," ucap Kamaruddin.
Sementara itu, Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Syamsul Bahri menambahkan imam masjid asal Indonesia diminati lantaran berpaham ahlus sunnah wal jamaah yaitu pemahaman tentang akidah yang berpedoman pada sunnah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
“Hal ini menjadi nilai tambah selain kemampuan dalam membaca Al-Quran,” kata Syamsul.
Dia menjelaskan seleksi pada 2020 oleh Kemenag dan dilanjutkan pada 2021 oleh Otoritas Uni Emirat Arab berhasil memilih 26 imam yang siap diberangkatkan.
Sedangkan pada tahun ini, lanjut Syamsul, seleksi ditargetkan bisa menjaring sebanyak 74 imam sehingga total terdapat 100 imam yang siap dikirim ke Uni Emirat Arab.
“Jadi seleksinya dua kali. Pertama oleh Kemenag yang melibatkan pakar Al-Qur'an. Kedua oleh Otoritas Uni Emirat Arab,” ujar Syamsul.
Sebelumnya, dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Uni Emirat Arab pada 2020, Putra Mahkota Syeikh Zayed secara khusus meminta 200 imam masjid asal Indonesia untuk ditugaskan di sana.