Nasional

Indonesia dorong peran pesantren dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat

Saat ini terdapat 28.194 pesantren dengan jumlah santri 18 juta orang yang berpotensi dapat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi kerakyatan, ekonomi syariah, dan UMKM

Iqbal Musyaffa  | 22.10.2020 - Update : 23.10.2020
Indonesia dorong peran pesantren dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat Ilustrasi: Seorang santri memegang Al-Quran. (Anton Raharjo - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA

Pemerintah mengatakan pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam harus bisa berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, baik di sektor keuangan ataupun sektor riil.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan saat ini terdapat 28.194 pesantren dengan jumlah santri 18 juta orang yang berpotensi menjadi penggerak ekonomi kerakyatan, ekonomi syariah, dan UMKM.

Pesantren-pesantren tersebut tersebar luas di seluruh negeri dan umumnya berada di pedesaan.

“Pesantren lahir mandiri, dibangun dengan swadaya masyarakat dan memberikan layanan terintegrasi sebagai lembaga pendidikan, layanan dakwah, dan pemberdayaan masyarakat,” jelas Wapres Ma’ruf dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020 sekaligus peringatan Hari Santri secara virtual, Kamis.

Dia menilai program akselerasi ekonomi kerakyatan berbasis pesantren dan komunitas diharapkan dapat mendorong kebangkitan UMKM dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional melalui pengembangan lembaga keuangan syariah pesantren, pengembangan kewirausahaan santri (santripreneur), dan pengembangan sektor riil serta industri halal.

Menurut Wapres Ma’ruf, pemerintah punya komitmen kuat mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah dengan membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

“Ada empat sasaran KNEKS, yakni mengembangkan industri halal, pengembangan keuangan syariah, pengembangan sosial fund, dan pengembangan usaha dan bisnis syariah,” ungkap dia.

Wapres Ma’ruf menjelaskan pengembangan keuangan syariah di pesantren bisa dilakukan melalui Bank Wakaf Mikro (BWM) dan Baitul Maal Wat-Tamwil (BMT) yang berbadan hukum koperasi.

Saat ini Kementerian Koperasi dan UKM melakukan revitalisasi pembiayaan dana bergulir yang disalurkan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) untuk mendukung pembiayaan koperasi termasuk koperasi syariah (BMT) di pesantren.

Dia mengatakan BMT sudah berkembang di masyarakat sejak beberapa tahun silam dan telah menjadi ujung tombak layanan keuangan syariah inklusif di masyarakat pada tingkat akar rumput.

“Saya berharap semua pesantren bisa membangun BMT dan memperoleh pembiayaan selain dari bank syariah juga dari LPDB,” lanjut Wapres Ma’ruf.

Selain itu, dia mengatakan pesantren juga didorong memperkuat kewirausahaan santri (santripreneur) melalui pembekalan keterampilan vokasi dan kewirausahaan.

Dengan begitu, diharapkan selain menguasai ilmu agama, santri juga menguasai kewirausahaan sehingga mampu menggerakkan masyarakat untuk berwirausaha.

“Pesantren juga diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan ketahanan pangan,” lanjut dia.

Wapres Ma’ruf mengatakan KNEKS bersama dengan Bank Indonesia mendukung program ketahanan pangan berbasis pesantren, seperti urban farming pesantren, green waqf dan lain-lain.

Dia menjelaskan program urban farming pesantren adalah program pengembangan pertanian khusus untuk pesantren yang berada di perkotaan yang memiliki lahan terbatas.

Sedangkan green waqf merupakan program wakaf produktif di sektor pertanian dan perikanan yang hasilnya dimanfaatkan oleh pesantren dan masyarakat miskin sebagai penerima manfaat (mauquf alaih).

Menurut Wapres Ma’ruf, kedua program tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meningkatkan pendapatan pesantren dan masyarakat sekitar.

“Pemerintah menyambut baik dan mengapresiasi berbagai inisiasi pengembangan ekonomi kerakyatan dan ekonomi syariah berbasis pesantren dan komunitas,” ungkap dia.

Wapres Ma’ruf menambahkan upaya ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.