Indonesia disebut menunggak USD420 juta untuk proyek jet tempur KFX/IFX
Total proyek pengembangan pesawat itu sendiri senilai 8,8 triliun won atau USD7,3 miliar setara dengan Rp109 triliun

Jakarta Raya
JAKARTA
Indonesia dikabarkan menunggak pembayaran proyek kerja sama pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Pemerintah Korea Selatan sebesar USD420 juta atau sekitar Rp6 triliun.
Seperti dikutip pada laman Kantor Berita Yonhap 6 September 2020, dalam proyek kerja sama itu Indonesia akan menanggung 20 persen dari biaya pengembangan pesawat tempur generasi 4.5 senilai 1,7 triliun won atau Rp21 triliun.
Total proyek pengembangan pesawat itu sendiri senilai 8,8 triliun won atau USD7,3 miliar setara dengan Rp109 triliun.
Indonesia disebut gagal membayarkan 500 miliar won atau setara dengan Rp6 triliun yang seharusnya dibayarkan pada akhir Agustus lalu.
Hingga saat ini Indonesia baru membayar 227,2 miliar won atau sekitar Rp 2,8 triliun.
Yonhap juga mengabarkan bahwa dalam pertemuan antar menteri pertahanan kedua negara pada Desember tahun lalu, Menteri Pertahanan Korea Selatan Jeong Keyong-doo dan Prabowo Subianto sepakat untuk melanjutkan proyek kerja sama yang disebut sebagai simbol hubungan kepercayaan antar negara.
Belum ada konfirmasi dari pihak kementerian pertahanan Indonesia terkait hal ini.
Meski menghadapi permasalahan keuangan, Proyek KFX oleh pemerintah Korea Selatan tetap berjalan tanpa hambatan.
Pada awal pekan ini, Korea Selatan berhasil melakukan perakitan terakhir prototipe pesawat jet tersebut.
Diharapkan prototipe ini akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2021 dan proyek tersebut ditargetkan rampung pada 2026.