Indonesia akan rampungkan renegosiasi pesawat KFX/IFX
Kementerian Pertahanan ingin skema pembiayaan yang harus dibayar oleh Indonesia kepada Korea Selatan dikurangi dari sebelumnya 20 persen menjadi 15 persen dari total nilai kerja sama
Ilustrasi: Pesawat tempur. (Foto file-Anadolu Agency)
Jakarta Raya
Erric Permana
JAKARTA
Pemerintah Indonesia menargetkan renegosiasi mengenai pengurangan skema pembayaran proyek kerja sama pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan akan rampung pada September mendatang.
Sekjen Kementerian Pertahanan Laksdya TNI Agus Setiadji mengatakan pemerintah ingin adanya pengurangan skema pembiayaan yang harus dibayar oleh Indonesia dari sebelumnya 20 persen menjadi 15 persen dari total nilai kerja sama itu.
"Pada intinya kita mempertahankan komunikasi antara Indoneisa dan Korea Selatan untuk memproduksi pesawat tempur ini," ujar Agus Setiadji di Kementerian Pertahanan pada Senin.
Sebelumnya, Indonesia kembali bernegosiasi dengan Korea Selatan untuk mengubah nilai kesepakatan kerja sama pembuatan pesawat tempur generasi 4.5 KFX/IFX.
Dalam kesepakatan yang telah dilakukan sejak 2011 lalu, Indonesia akan membiayai sebesar 20 persen atau sekitar USD1,6 miliar, sementara Korea Selatan akan menanggung pembiayaan sekitar 80 persen dari total proyek yang mencapai USD8 miliar.
Indonesia harus menyetorkan pembiayaan proyek itu setiap tahun hingga 2026.
Namun proyek itu sempat terhambat karena pembiayaan dari Indonesia sempat menunggak
