Gangguan sistem check in Citilink karena pembaruan sistem
Dalam perbaikan sistem tersebut juga termasuk dengan langkah maskapai meluncurkan boarding pass dengan desain terbaru yang interaktif

Jakarta Raya
JAKARTA
Citilink Indonesia mengkonfirmasi bahwa gangguan sistem check in yang dialami penumpang maskapai tersebut pada pagi hari bukan karena kekacauan, melainkan akibat dari pembaruan dan perawatan sistem layanan penumpang.
Direktur Niaga Citilink Indonesia Benny Rustanto mengatakan gangguan tersebut sebagai upaya dan komitmen maskapai untuk memastikan seluruh infrastruktur baik online ataupun offline dapat diperbarui dan dikembangkan menggunakan teknologi proses check in terbaru.
“Upgrade dan maintenance seharunya 8-10 jam, tapi tadi hanya 5 jam sudah selesai dan saat ini sudah normal,” ungkap Benny.
Proses pembaruan tersebut menurut dia dengan menambah satu perangkat ringan (software) baru di sistem.
“Kami memohon maaf kepada seluruh pelanggan Citilink hal ini sampai terjadi, semata-mata untuk meningkatkan pelayanan kami,” kata Benny.
Selain itu, Benny mengatakan dalam perbaikan sistem tersebut juga termasuk dengan langkah maskapai meluncurkan boarding pass dengan desain terbaru yang interaktif.
Dia mengatakan boarding pass baru ini merupakan bentuk komitmen Citilink Indonesia dalam memberikan pengalaman baru bagi penumpang lewat inovasi berteknologi digital.
“Selain itu hadirnya media komunikasi boarding pass baru ini juga sejalan dengan visi perusahaan menjadi airline modern dengan basis digital,” kata Benny.
Benny menambahkan bahwa melalui boarding pass sebagai medi komunikasi baru ini Citilink Indonesia berharap dapat memberikan pengalaman unik dan juga dapat meningkatkan kepuasan bagi pelanggan dengan memberikan keuntungan lebih kepada penumpang dengan cara yang mudah.
Dengan boarding pass baru ini, penumpang cukup memindai QR code yang ada di belakang boarding pass untuk mendapatkan berbagai kejutan hadiah menarik dan berbeda-beda yang tersambung ke landing page Citilink Indonesia di gadget penumpang.
Benny juga mengatakan bahwa boarding pass baru ini juga merupakan langkah manajemen Citilink Indonesia untuk memperoleh pendapatan tambahan melalui mitra bisnis yang beriklan menggunakan boarding pass tersebut.
Dia mengatakan maskapai menargetkan tambahan pendapatan unsalary revenue menjadi sekitar USD60 juta atau 20 persen dari total pendapatan keseluruhan maskapai.
“Citilink Indonesia menghadirkan sebuah ruang promosi baru bagi mitra untuk menjangkau target market dengan lebih efektif, efisien dan tepat sasaran melalui promosi visual dan menggunakan fitur digital, dalam hal ini QR code,” urai Benny.
Saat ini, Citilink Indonesia sudah menggandeng 3 mitra, yaitu Tokopedia, Tiket.com dan Traveloka serta masih ada enam calon mitra bisnis baru yang berminat melakukan promosi melalui boarding pass baru tersebut.
“Boarding pass baru ini mulai diterapkan pada 5 Oktober di 25 hub kita secara bertahap dan mungkin baru selesai 1-2 bulan ke depan untuk bisa dirasakan seluruh penumpang kami,” jelas Benny.
Jumlah penumpang Citilink hingga bulan ini menurut Benny sudah mencapai 9 juta dan akan menjadi 15 juta pada akhir tahun.
“Pada tahun depan kita targetkan penumpang bertambah jadi 17 juta,” pungkas dia.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.