Enam poin penting pidato kemenangan Jokowi di Sentul
Presiden Joko Widodo berjanji akan melanjutkan proyek infrastruktur dan memerangi pungli

Jakarta Raya
Erric Permana
JAKARTA
Presiden Terpilih 2019 - 2024, Joko Widodo menyampaikan pidato visi pemerintahan periode kedua bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Pidato visi Indonesia ini disampaikan di depan para pendukung Presiden Joko Widodo. Sehari sebelumnyua, pada Sabtu, Jokowi, sapaan Joko Widodo, bertemu dengan Prabowo Subianto sebagai simbol tokoh oposisi telah memberi jalan kepada pembentukan pemerintahan baru periode kedua Jokowi-Amin.
Dalam pidato di kawasan Sentul, Bogor, pada Minggu malam, Jokowi menegaskan akan memberantas aksi pungutan liar yang menghambat investasi di Indonesia.
Ini merupakan salah satu dari lima tahapan besar yang disampaikan Joko Widodo dalam pidato mengenai visi Indonesia di Sentul, Jawa Barat Indonesia pada Minggu malam.
Jokowi menegaskan akan mengundang investasi seluas-luasnya sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan.
"Jangan ada yang alergi terhadap investasi," ujar Joko Widodo.
Itu sebab, dia akan memberantas dan memangkas perizinan yang menghambat.
"Semuanya harus dipangkas, baik perizinan yang lambat, berbelit-belit, apalagi ada punglinya! Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar," tegas Jokowi.
Poin kedua, pidato Jokowi menggarisbawahi tentang reformasi birokrasi. Program ini akan menjadi perhatian besar bagi pemerintahannya di periode kedua.
Bahkan Jokowi mengancam akan mencopot pejabat yang tidak efisien dan tidak efektif.
Selain itu lembaga bermasalah dan tidak bermanfaat juga akan dibubarkan kata Jokowi.
"Kalau pola pikir, mindset birokrasi tidak berubah, saya pastikan akan saya pangkas!" tambah Jokowi.
Poin ketiga, Jokowi akan fokus pada pembangunan infrastruktur. Fokus ini melanjutkan visi pembangunannya pada periode pertama.
Dia menyatakan konektivitas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan kawasan pariwisata akan terus ditingkatkan.
"Kita akan lanjutkan dengan lebih cepat dan menyambungkan infrastruktur besar tersebut, seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, dan bandara dengan kawasan-kawasan produksi rakyat. Kita sambungkan dengan kawasan industri kecil," jelas dia.
Poin kelima, Presiden menyatakan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) tetap menjadi prioritas, bahkan menjadi kunci Indonesia ke depan.
"Titik dimulainya pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak usia sekolah," kata Jokowi.
Jokowi juga akan membangun manajemen talenta Indonesia yang akan mengidentifikasi, memfasilitasi dan memberikan dukungan pendidikan kepada masyarakat yang memiliki talenta.
"Kita akan mengelola talenta-talenta hebat yang bisa membawa negara ini bersaing secara global," jelas dia.
Poin keenam, sebagai tahapan besar terakhir, Jokowi akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara tepat sasaran.
"Setiap rupiah yang keluar dari APBN, semuanya harus kita pastikan memiliki manfaat ekonomi, memberikan manfaat untuk rakyat," tegas dia.
Dalam pidatonya tidak lupa Jokowi menegaskan bahwa Pancasila merupakan ideologi bersama. Dia menyatakan tidak ada tempat bagi siapa saja yang tidak toleran terhadap perbedaan.
"Tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak menghargai penganut agama lain, warga suku lain, dan etnis lain," pungkas dia