Dua mahasiswa di Kendari meninggal dalam demonstrasi
Randi tewas dengan luka tembak tapi belum bisa dipastikan jenis pelurunya

Jakarta Raya
JAKARTA
Seorang mahasiswa Universitas Halu Oleo, Randi, 21, tewas saat mengikuti demonstrasi menentang berbagai rancangan undang-undang di Kantor DPRD Sulawesi Tenggara, Kendari.
Dikutip dari media lokal, dokter Rumah Sakit Angkatan Darat Ismoyo, Yudhi Ashary memastikan dia tewas dengan luka tembak, namun tidak bisa menentukan jenis pelurunya.
Randi dilarikan ke rumah sakit sekitar pukul 15.30 Wita, kemudian dinyatakan meninggal pada 15.44 Wita.
Kepala Penerangan Korem 143/HO, Mayor Arm Sumarsono mengatakan mahasiswa lain yang dirujuk ke RS Bahteramas bernama Muhammad Yusuf Kardawi, 19, dinyatakan meninggal dunia karena luka parah di bagian kepala.
Sebelumnya, mahasiswa tersebut sempat ditangani di RS Ismoyo.
Jusuf meninggal dunia
Selain Randi, mahasiswa yang tewas lainnya ialah M. Jusuf Kardawi (19), mahasiswa Fakultas Tehnik Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara. Sebelumnya Jusuf kritis dan dioperasi di RS Bahteramas, Kendari, karena mendapatkan pendarahan di kepala.
Kabar Jusuf tewas disampaikan oleh dr Sjarif Subijakto, pelaksana tugas (Plt) Dirut RS Bahteramas, seperti dikutip dari detik.com, Jumat.
Yusuf merupakan salah satu massa aksi dari ribuan massa aksi yang tergabung saat mengikuti unjuk rasa di Gedung DPRD Sultra, Kamis (26/9/2019) menolak RKHUP dan UU KPK. Bentrok pecah setelah massa aksi awalnya melempar batu ke arah gedung DPRD Sultra dan dibalas dengan tembakan gas air mata.
Korban jiwa dalam demo berdarah di Kendari kini tercatat dua orang. Selain Yusuf, kemarin Randi ditemukan tewas di lokasi demo dengan luka tembak di dada kanan.
Sebelumnya Korem ralat keterangan
Berita Jusuf meninggal dunia beredar Kamis siang kemarin. Namun kabar tersebut dibantah karena Jusuf masih menjalani operasi di kepala.
Pada pukul 19.13 sumber berita lokal sultra.inikata.com menyebutkan bahwa Korem 143/HO melalui Kepala Penerangan meralat informasi yang menyebut korban rusuh demo 26 September 2019 meninggal dunia sebanyak dua orang.
“Informasi sebelumnya yang menyebut korban Muhammad Yusuf Kardawi meninggal dunia kami ralat, kami tarik,” ujar Mayor Arm Sumarsono.
Saat ini, lanjutnya, Yusuf masih hidup dan sedang naik meja operasi. “Konfirmasi ulang, Yusuf sudah di meja operasi untuk operasi kepala,” ujar dia.
Informasi itu didapat setelah Kepala Rumah Sakit Angkatan Darat Ismoyo Kendari, Mayor CKM dr. Arif melakukan koordinasi dengan pihak RSUD Bahteramas.
* Berita ini diperbarui pada Jumat, 27 September 2019 pukul 11.00 WIB.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.