Nasional

DFW minta Indonesia perketat pengawasan di perbatasan Papua Nugini cegah illegal fishing

DFW memperkirakan saat ini sekitar 60 kapal ikan Indonesia berpotensi melakukan illegal fishing di Papua Nugini

Adelline Tri Putri Marcelline  | 23.07.2021 - Update : 23.07.2021
DFW minta Indonesia perketat pengawasan di perbatasan Papua Nugini cegah illegal fishing ILUSTRASI. Nelayan melintasi kapal roro yang bersandar di Pelabuhan Merak, Banten, Senin 19 Mei 2020. ( Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA

Organisasi Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) beserta otoritas pengawasan laut lainnya meningkatkan pengawasan terhadap nelayan pelintas batas antara Indonesia dan Papua Nugini.

Sebab Koordinator Nasional DFW Indonesia, Abdi Suhufan memperkirakan saat ini sekitar 60 kapal ikan Indonesia berpotensi melakukan illegal fishing di Papua Nugini.

"Armada perikanan asal Merauke, Papua cukup sering beroperasi di daerah perbatasan antara Papua Nugini dengan wilayah sungai Torasi di Indonesia,” kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat.

Menurut dia, perairan Papua Nugini menjadi fishing ground favorit mereka dengan target komoditas gelembung ikan.

Abdi mencatat dalam kurun waktu Mei 2020 sampai April 2021 terdapat 26 nelayan dan ABK asal Indonesia yang tertangkap oleh otoritas pengawasan perairan Papua Nugini.

“Selama kurun waktu satu tahun, terdapat lima kapal ikan Indonesia yang tertangkap di laut Papua Nugini dengan total jumlah ABK 26 orang,” kata dia.

Dia mengungkapkan bahwa ABK yang ditangkap diadili dan mendapat kurungan badan antara lima hingga dua belas bulan.

Dia mengatakan, DFW Indonesia juga mengapresiasi perlindungan hukum yang diberikan oleh Kementerian Luar Negeri melalui KBRI di Port Moresby kepada para nelayan dan ABK selama menjalani proses hukum di Papua Nugini.

“Informasi dari keluarga korban di Merauke, KBRI Port Moresby cukup memberikan pendampingan hukum kepada para nelayan dan ABK,” kata Abdi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.