Densus 88 buru terduga teroris terkait bom Surabaya dan Surakarta
Terduga teroris berinisial A merupakan pemimpin sebuah kelompok teror yang berafiliasi dengan JAD di Jawa Timur

Jakarta Raya
Nicky Aulia Widadio
JAKARTA
Detasemen Khusus (Densus) 88 mengejar terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) berinisial A yang berkaitan dengan bom Surabaya dan bom bunuh diri Surakarta.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan A merupakan pemimpin sebuah kelompok teror yang berafiliasi dengan JAD di Jawa Timur.
Sebelumnya, Densus 88 telah menangkap terduga teroris berinisial WP alias Syahid yang merupakan anggota dari kelompok yang dipimpin A.
“(Rekam jejak A) salah satunya terkait bom Surabaya, kemudian beberapa serangan terorisme di Solo termasuk bom bunuh diri di Polresta Surakarta,” kata Dedi di Jakarta, Selasa.
Ada sekitar enam hingga delapan orang yang masih dikejar oleh Densus 88 terkait kelompok ini.
Mereka merencanakan serangan teror terhadap aparat keamanan di Jawa Timur.
Dedi menegaskan aksi teror yang mereka rencanakan tidak berkaitan dengan Pemilihan Umum 2019.
Pergerakan sel-sel terorisme di Indonesia, kata dia, dipicu oleh himbauan dari kelompok Daesh di Suriah melalui media sosial untuk melaksanakan aksi teror.
“Terorisme ini murni karena terpapar ideologi radikal, sudah ada perintah dari Suriah sana untuk seluruh sel-sel yang ada di seluruh luar negeri untuk melakukan serangan,” kata dia.
Densus 88 menangkap WP di rumah kontrakannya pada Kamis, 28 Maret 2019.
Kelompok ini terindikasi kuat akan melaksanakan aksi teror setelah Densus 88 menelusuri jaringan komunikasi mereka.
Kelompok WP juga berencana menyerang mobil yang membawa uang tunai untuk mengisi mesin ATM.
Mereka akan menggunakan uang hasil perampokan tersebut untuk membeli peralatan dan kebutuhan aksi teror.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.