BNPB: Setidaknya 16 orang meninggal akibat banjir Jabodetabek
BNPB masih terus mendata dari berbagai sumber dan kemungkinan jumlah korban bisa bertambah

Jakarta Raya
JAKARTA
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan setidaknya 16 orang meninggal akibat banjir di Jabodetabek hingga Kamis pagi.
Data BNPB merinci korban meninggal yang terdata yakni delapan orang di Jakarta, satu orang di Kota Bekasi, satu orang di Kota Depok, satu orang di Kota Bogor, satu orang di Kabupaten Bogor, satu orang di Kota Tangerang, dan satu orang di Tangerang Selatan.
“Saat ini BNPB masih terus melakukan pendataan dari berbagai sumber dan kemungkinan jumlah korban bisa bertambah,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo melalui keterangan tertulis, Kamis.
Penyebab korban meninggal yakni mengalami hipotermia, tersetrum listrik, tenggelam, terseret arus, serta tertimpa tanah longsor.
Banjir melanda Jabodetabek dan Banten setelah hujan deras pada malam pergantian tahun.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa Jakarta dan sekitarnya tetap akan diguyur hujan dalam tiga hari mendatang.
BNPB mengatakan ada setidaknya 169 titik banjir yang terpantau hingga Rabu malam dengan rincian 63 titik di Jakarta, 97 titik di Jawa Barat dan 9 titik di Banten.
Banjir juga telah mengakibatkan lebih dari 30 ribu orang warga Jakarta mengungsi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengerahkan 120 ribu petugas untuk menanggulangi banjir.
"Jadi Alhamdulillah tempat tinggal sementara, hunian, fasilitas kesehatan, obat-obatan, tenaga medis, makanan, minuman semua alhamdulillah sudah disiapkan," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.