Nasional

BNPB prediksi 135 orang WNA masih terjebak di Gunung Rinjani

Tak semua pendaki mencatatkan namanya di pos pendakian dan terdapat pendaki yang naik Gunung Rinjani dari jalur tak resmi

Hayati Nupus  | 30.07.2018 - Update : 31.07.2018
BNPB prediksi 135 orang WNA masih terjebak di Gunung Rinjani Ilustrasi. (Dok. BNPB - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Hayati Nupus

JAKARTA

Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) menyebutkan terdapat 135 orang WNA yang terjebak di KM 10 Sembalun, Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan mereka terjebak bersama 365 orang WNI, sehingga total pendaki yang berada di KM 10 Sembalun berjumlah 500 orang.

“Mereka tak bisa turun karena jalur pendakian tertutup material longsor, dikhawatirkan pula ada longsor susulan,” ungkap Sutopo, Senin, di Jakarta.

Selain itu, kata Sutopo, terdapat 40 orang pendaki lain yang terjebak di Batuceper, Gunung Rinjani.

Sutopo mengatakan bahwa jumlah 540 orang pendaki yang terjebak itu baru ketahuan hari ini.

Sebelumnya, kata Sutopo, dari 829 orang yang tercatat mendaki Gunung Rinjani pada 27-28 Juli 2018, sebanyak 637 orang di antaranya merupakan WNA dan 192 orang sisanya WNI.

Tim gabungan, ungkap Sutopo, telah mengevakuasi 680 orang di antaranya pada Minggu malam pukul 23.30 WIB, sehingga sebelumnya petugas setempat mencatat jumlah pendaki yang masih tersisa di Gunung Rinjani hanya 149 orang.

“Dengan demikian, diperkirakan jumlah pendaki yang masih terjebak di atas sebanyak 689 orang,” ujar Sutopo.

Jumlah itu, menurut Sutopo, bisa bertambah dengan porter, pemandu dan tamu yang naik pada 25-26 Juli 2018.

Persoalannya, kata Sutopo, tak semua pendaki mencatatkan namanya di pos pendakian Gunung Rinjani. Selain itu, masih terdapat juga pendaki yang naik Gunung Rinjani dari jalur tak resmi.

“Kondisi itu terjadi di hampir semua gunung di Indonesia. Akibatnya ketika terjadi bencana seperti ini, kami sulit memastikan jumlah pastinya,” keluh Sutopo.

Sutopo mengatakan pemerintah telah mengerahkan 184 personil Tim Evakuasi Gabungan. Terdiri dari tim Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), TNI, Polri, Basarnas, tenaga medis dan relawan.

Mereka, kata Sutopo, berangkat pagi ini membawa bantuan logistik sekaligus untuk mengevakuasi pendaki yang masih terjebak di Gunung Rinjani.

Sebelumnya, ujar Sutopo, Balai TNGR telah meminta agar pendaki tenang dan tetap berada di tempat hingga tim gabungan datang mengevakuasi.

Sutopo juga mengatakan pasca gempa berkekuatan 6,4 skala richter yang mengguncang Bali, Lombok, hingga Sumbawa, kondisi Gunung Rinjani dan Gunung Agung, Bali, tetap normal.

Begitu pula, ungkap Sutopo, Bandara Internasional Lombok dan Bandara I Gusti Ngurah Rai tetap beroperasi seperti biasa.

“Jaringan komunikasi juga normal,” kata Sutopo.

Akibat gempa bumi ini, Gubernur NTB menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana selama lima hari, sepanjang 29 Juli-2 Agustus 2018.

Balai TNGR juga menutup jalur pendakian Gunung Rinjani sejak 29 Juli 2018 hingga waktu yang belum ditentukan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın