Nasional

BMKG jelaskan potensi gempa M 8,8 di selatan Jawa

BMKG mengatakan gempa maksimum M 8,8 merupakan potensi berdasarkan kajian para ahli, bukan prediksi sehingga tidak diketahui kapan bisa terjadi

Nicky Aulia Widadio  | 22.07.2019 - Update : 23.07.2019
BMKG jelaskan potensi gempa M 8,8 di selatan Jawa Warga membawa yang barang-barang yang merupakan bantuan untuk orang-orang yang terkena dampak gempa di tempat penampungan sementara di Lombok, Indonesia, pada 13 Agustus 2018. Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 7 SR pada 05 Agustus di Lombok, telah mencapai 436 orang. (Agoes Rudianto - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Nicky Aulia Widadio

JAKARTA 

Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat tidak terpancing isu terkait gempa bumi magnitudo 8,8 yang diikuti tsunami setinggi 20 meter di pantai selatan Jawa seperti Cilacap, Yogyakarta, sampai Jawa Timur.

Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhammad Sadly mengatakan zona megathrust selatan pulau Jawa memang berpotensi gempa dengan magnitudo maksimum 8,8 berdasarkan kajian para ahli.

“Tetapi ini adalah potensi, bukan prediksi sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu,” kata Sadly, melalui siaran pers, Senin.

BMKG, sambung dia, tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi karena belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi secara tepat dan akurat.

Dia meminta masyarakat mengacu pada informasi resmi dari BMKG.

“Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang beredar,” kata dia.

Sadly melanjutkan Indonesia memang berada di wilayah yang aktif gempa bumi sehingga gempa bisa terjadi kapan saja dalam berbagai kekuatan.

Oleh sebab itu, perlu upaya mitigasi struktural dan non struktural seperti membangun bangunan aman gempa, menata tata ruang pantai yang aman tsunami, serta membangun kesiapan masyarakat untuk evakuasi diri saat terjadi gempa dan tsunami.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.