BMKG: Gempa Nias Selatan termasuk jenis gempa dangkal
Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan gempa tersebut terjadi di Zona Seismic Gap atau zona kekosongan gempa besar

JAKARTA
Gempa mengguncang Nias Selatan, Sumatera Utara (Sumut) sebanyak dua kali pada Senin pagi.
Gempa pertama berpusat di 161 kilometer Tenggara Nias Selatan pada kedalaman 25 kilometer.
Sementara gempa kedua berkekuatan 6,0 pada pukul 04.38 WIB yang berpusat di 154 kilometer Tenggara Nias Selatan pada kedalaman 26 kilometer.
BMKG menyatakan aktivitas gempa yang terjadi di wilayah Nias Selatan, Sumatera Utara (Sumut) merupakan jenis gempa dangkal.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menuturkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng," kata Bambang dikutip dari keterangan tertulisnya Senin pagi.
Hingga pukul 05.10 WIB, kata Bambang, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M6.0.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu juga agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali kedalam rumah," sambungnya.
Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan gempa tersebut terjadi di Zona Seismic Gap atau zona kekosongan gempa besar.
Di zona tersebut, kata Daryono, pernah terjadi gempa berkekuatan 8,5 M pada 225 tahun lalu.
"Gempa ini terletak di Zona Seismic Gap di Kepulauan Mentawai bagian Utara. Gempa besar terakhir di zona ini adalah gempa dahsyat berkekuatan 8,5 M yang terjadi pada 10 Februari 1797," kata Daryono dalam keterangannya.
"Sehingga zona ini merupakan zona kekosongan gempa besar yang sudah berlangsung sangat lama," terang dia.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.