Belanda resmi serahkan keris Pangeran Diponegoro kepada Indonesia
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan lamanya pengembalian keris Kiai Nogo Siluman itu lantaran membutuhkan waktu untuk penelitian bersama

Jakarta Raya
BOGOR
Pemerintah Belanda telah resmi menyerahkan keris milik pahlawan Indonesia Pangeran Diponegoro kepada pemerintah Indonesia.
Penyerahan keris yang memiliki nama Kiai Nogo Siluman itu dilakukan secara simbolis oleh Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Belanda Maxima kepada Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Istana Bogor, Jawa Barat, pada Selasa.
Sebelumnya, keris yang pernah dinyatakan hilang selama ratusan tahun itu telah diserahkan oleh Pemerintah Belanda kepada Duta Besar Indonesia I Gusti Agung Wesaka Puja pada 3 Maret lalu.
Pemerintah Indonesia mengakui pengembalian keris milik pahlawan Indonesia Pangeran Diponegoro oleh Belanda membutuhkan waktu lama sejak tahun 1970an.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan lamanya pengembalian keris Kiai Nogo Siluman itu lantaran membutuhkan waktu untuk penelitian bersama terhadap artefak tersebut.
"Kita melakukan penelitian bersama untuk betul-betul memastikan bahwa keris ini adalah milik Pangeran Diponegoro," kata Retno Marsudi di Istana Bogor, Jawa Barat pada Selasa.
Kata Retno, Indonesia dan Belanda telah menurunkan tim untuk meneliti keris itu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah membantah bahwa lamanya pengembalian keris tersebut karena dipersulit oleh Pemerintah Belanda.
"Harus ada pembuktian, harus ada kurator yang ahli menilai barang yang berumur sekitar 100-200 tahunan itu," kata Faizasyah kepada Anadolu Agency di Istana Bogor, Jawa Barat.
Dalam pernyataan bersama dengan Presiden Joko Widodo, Raja Belanda Willem-Alexander juga menyampaikan permohonan maaf dan penyesalan negaranya terhadap aksi kekerasan yang berlebihan hingga menyebabkan banyak korban meninggal usai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 1945 lalu.
Dia pun mengakui bahwa kekerasan tersebut mengakibatkan luka dan kesedihan hingga saat ini.
"Masa lalu tidak bisa dihapus, tapi hal itu akan tetap diketahui oleh setiap generasi kedua negara," kata Willem di pada Selasa.
Mengutip website sejarah Historia.id, Keris Kiai Nogo Siluman berada di tangan Belanda selama 189 tahun.
Keris Kiai Nogo Siluman merupakan satu dari sekian benda pusaka ternama peninggalan pemimpin perlawanan Perang Jawa (1825-1830) yang selama ini disebutkan hilang.
Belanda dan Indonesia memiliki hubungan sejarah yang cukup panjang karena negara Kincir Angin itu melakukan penjajahan selama ratusan tahun di Indonesia.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.