Anggota dewan partai oposisi Malaysia dilarang masuk Gedung Parlemen
Para anggota parlemen oposisi berkumpul di Merdeka Square dan ada yang berpidato menyerukan pembukaan kembali parlemen

Jakarta Raya
JAKARTA
Anggota dewan dari partai oposisi Malaysia berkumpul di Merdeka Square, Kuala Lumpur, setelah dilarang masuk ke Gedung Parlemen oleh polisi, Senin.
Media lokal The Star melaporkan beberapa pemimpin oposisi berpidato menyerukan pembukaan kembali parlemen.
Para anggota parlemen tersebut juga diperkirakan akan bergerak menuju Gedung Parlemen yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Merdeka Square.
Sejumlah polisi telah berjaga di sepanjang jalan menuju parlemen Malaysia pada hari ini.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Rakyat Nizam Mydin Bacha Mydin mengumumkan penundaan rapat khusus parlemen yang seharusnya digelar pada Senin hari ini.
Kementerian Kesehatan (MOH) Malaysia juga merekomendasikan agar seluruh pertemuan di parlemen ditunda selama dua minggu karena kasus Covid-19 yang terdeteksi di parlemen, dikutip dari media Bernama.
Menurut Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah, terdapat dua kasus positif dari total 104 orang yang menjalani tes rapid antigen pada 26-28 Juli.
Setelah itu, MOH melakukan tes rapid antigen terhadap 1.183 orang di parlemen dan mendeteksi sembilan kasus Covid-19 sehingga totalnya menjadi 11.
Pada 30 Juli, Hisham mengatakan tes dilakukan terhadap 100 orang dengan tes PCR dan hasilnya ditemukan sembilan kasus positif.
Menurut Hisham, terdapat enam kasus dengan tingkat penularan yang tinggi serta berpotensi menjadi “superspreader”.
Saat ini, politik dalam negeri Malaysia sedang memanas setelah pemerintah mengumumkan mencabut semua undang-undang darurat dan tidak meminta raja untuk memperpanjang darurat Covid-19 yang berakhir pada 1 Agustus.
Pengumuman tiba-tiba itu memicu ketakutan dan kemarahan di negara yang, seperti banyak negara lain di Asia Tenggara, berada di tengah gelombang Covid-19 yang berkembang akibat varian Delta yang sangat menular.
Beban kasus virus Malaysia sekarang di atas 1 juta dan jumlah kematian lebih dari 8.700, dengan angka harian mencapai rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir.