5 orang meninggal dunia karena gempa Banten M 6,9
Saat ini kondisi air laut di sepanjang pesisir terpantau normal

Jakarta Raya
Hayati Nupus
JAKARTA
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan lima orang meninggal dunia setelah gempa bumi berkekuatan M 6,9 mengguncang Banten, Bengkulu, Lampung dan Jawa Barat.
Besaran magnitudo ini merupakan revisi setelah awalnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan M 7,4.
Plh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan dua orang meninggal dunia berasal dari Lebak, Banten, yaitu Rasinah (48) dan Salam (95).
“Rasinah terkena serangan jantung dan Salam kelelahan setelah dievakuasi,” jelas Agus kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.
Satu orang berasal dari Kecamatan Sumur Pandeglang, lanjut Agus, yaitu Sa'in (40) yang panik di tengah kebun saat gempa mengguncang.
Sedang dua lainnya, imbuh Agus, berasal dari Sukabumi, yaitu Ajay (58) warga Kecamatan Cisolok dan Ruyani (35) warga Kecamatan Waluran.
Sementara itu empat orang lainnya terluka, satu berasal dari Sukabumi dan tiga lainnya dari Pandeglang.
Gempa juga merusak 223 unit rumah dan sejumlah fasilitas umum seperti rumah ibadah, sekolah, serta kantor desa.
Di Serang, ujar Agus, bangunan pondok pesantren dan penggilingan padi rusak ringan.
Hari ini, kata Agus, Kepala BNPB Doni Monardo meninjau Pandeglang, Banten, untuk memastikan proses penanganan berjalan lancar.
BNPB juga telah mengerahkan tim ke Lampung Selatan, Pandeglang, Serang, Lebak dan Sukabumi untuk mengkaji cepat dan mendampingi dinas setempat.
Saat ini, ujar Agus, kondisi air laut di sepanjang pesisir terpantau normal.
Begitu pula, tambah Agus, aktivitas warga kembali normal seperti biasa.
Sedang pengungsi yang sempat memenuhi Kantor Gubernur Lampung dan hunian sementara Kabupaten Lampung Selatan, kata Agus, telah kembali ke rumah masing-masing.
Gempa bumi berkekuatan M 6,9 mengguncang Banten, Bengkulu, Lampung dan Jawa Barat, Jumat malam pukul 19.03 WIB.
Pusat gempa berada di koordinat 7.54 LS dan 104.58 di kedalaman 10 kilometer Samudera Hindia.
BMKG sempat memberikan peringatan dini tsunami, yang kemudian berakhir pada pukul 21.35 WIB atau 2 jam 32 menit setelah gempa.
Di Jakarta, gempa terasa selama beberapa detik dan mengakibatkan para pekerja panik serta berbondong-bondong keluar dari gedung bertingkat.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.