TNI periksa 3 personel terkait ledakan di Riau
Dalam insiden itu seorang warga tewas dan tiga orang lain luka-luka

Erric Permana
JAKARTA
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (TNI AU) Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan 3 anggotanya diperiksa terkait dugaan ledakan saat latihan di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Ledakan yang diduga berasal dari bom tersebut menyebabkan 1 orang tewas dan 4 orang lainnya luka-luka pada 20 Juli lalu.
“Kita akui itu ada evaluasi internal terkait ledakan itu, mungkin kelalaian dari anggota yang sedang kita proses,” ujar Hadi usai menghadiri pelantikan Prasetya Perwira di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.
Menurut Hadi, 3 orang tersebut merupakan Tim Penimbul Situasi (Tim Bulsi) yang bertugas untuk melakukan peledakkan di lokasi latihan.
Sanksi yang diberikan sesuai dengan aturan yang berlaku. Saat ini TNI AU masih melakukan penyelidikan terhadap anggotanya tersebut.
“Ada aturannya ada sanksinya. Ada tingkatannya. Nanti yang berbicara pimpinan yang berhak menghukum apa yang harus diberikan mereka. Mulai dari teguran mulai dari penundaan pangkat, sekolah itu ada,”
Hadi juga meminta kepada masyarakat untuk segera melaporkan kepada pihaknya jika menemukan bom ataupun TNT. Dia berharap masyarakat untuk tidak melakukan tindakan apa pun jika menemukannya.
“Jika menemukan TNT dan sebagainya, serahkan kepada kita. Tidak usah dicoba-coba,” jelasnya.
Pada Kamis pekan lalu, seorang warga tewas akibat ledakan diduga bom di area lokasi bekas pelatihan Korps Pasukan Khas (Kopaskhas) TNI AU. ledakan terjadi di areal perkebunan masyarakat Dusun Karya Bakti, Desa Pasir Utama Kecamatan Rambah Samo.