Nasional

TNI gunakan helikopter evakuasi pendaki Gunung Rinjani

Diperkirakan ada 500 wisatawan dan masyarakat yang terjebak di sana

Erric Permana  | 30.07.2018 - Update : 30.07.2018
TNI gunakan helikopter evakuasi pendaki Gunung Rinjani Ilustrasi helikopter (Foto File - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Erric Permana

JAKARTA

Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan mengunakan helikopter untuk menyelamatkan para pendaki yang terjebak di Gunung Rinjani akibat longsor yang menutupi akses jalan untuk turun ke bawah setelah diguncang gempa berkekuatan 6,4 SR pada Minggu.

Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Lodewyk Pusung mengatakan diberangkatkkannya pasukan khusus itu sesuai perintah Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto untuk segera menyiapkan pasukan pendaki serbu, tim kesehatan dan tim perhubungan untuk menyelamatkan setidaknya 500 wisatawan itu. 

“Pasukan Kopassus yang dikirim ini tugasnya untuk mengevakuasi masyarakat atau turis mancanegara yang tersisa dengan menggunakan berbagai perlengkapan,” ujar Lodewyk di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. 

Untuk membantu mengevakuasi, Kodam IX/Udayana juga telah menyiapkan 2 unit helikopter dan juga Batalyon Infanteri Raider 900/Satya Bhakti Wirottama untuk mencari jalan alternatif untuk turun dari Gunung Rinjani. 

“Tim Kodam IX Udayana sudah berhasil masuk dan sekarang sedang proses menurunkan masyarakat yang terjebak,” tambah dia. 

Dia menambahkan sejak malam tadi, sebagian masyarakat sudah berhasil dievakuasi. Namun, dia belum mengetahui pasti jumlah yang berhasil diselamatkan. 

Sementara itu Kapendam IX/Udayana Kolonel Infantri J Hotman Hutahaean memperkirakan evakuasi wisatawan tersebut tidak akan membutuhkan waktu lama jika menggunakan helikopter.

“Kalau sampai mendaki itu berat. yah paling tidak dua hari itu baru tembus. Tapi kopassus punya kemampuan... atau helikopter didaratkan di atas,” ujar Hotman saat dihubungi melalui sambungan telepon. 


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.