Nasional

Tim SAR evakuasi jemaah shalat Isya korban gempa Lombok

Saat gempa terjadi, bangunan masjid roboh dan menimpa jemaah yang sedang melaksanakan shalat Isya di dalamnya

Hayati Nupus  | 07.08.2018 - Update : 07.08.2018
Tim SAR evakuasi jemaah shalat Isya korban gempa Lombok Ilustrasi. Sejumlah pasien dievakuasi di luar rumah sakit umum di Lombok, Indonesia pada 7 Agustus 2018. Gempa bumi dengan kekuatan 7.0 skala Richter mengguncang lombok pada 05 Agustus 2018, yang menewaskan 98 orang dan 236 orang luka-luka. ( Anton Raharjo - Anadolu Agency )

Jakarta

Hayati Nupus

JAKARTA

Tim SAR gabungan mengerahkan satu unit alat berat untuk mengevakuasi jemaah yang sedang melaksanakan shalat Isya saat gempa mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menuturkan saat gempa berkekuatan 7 skala richter terasa pada Minggu malam, para korban tengah shalat berjamaah di masjid di Desa Lading-Lading, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara.

“Tiba-tiba diguncang gempa dengan kekuatan 7 SR, sehingga bangunan masjid roboh dan langsung menimpa jemaah di bawahnya,” ujar Sutopo, dalam siaran pers, Senin malam.

Sutopo mengatakan alat berat tersebut digunakan untuk menghancurkan atap dan dinding masjid yang menimpa korban.

Evakuasi itu, ujar Sutopo, dimulai sejak Senin sore dan masih berlangsung hingga malam. Tim SAR gabungan belum mengetahui jumlah persis jemaah yang menjadi korban.

Sementara itu, Sutopo mengatakan, tim SAR gabungan telah mengevakuasi 2.700 orang wisatawan mancanegara dan domestik dari Gili Terawangan, Gili Air dan Gili Meno.

“Perkiraan awal terdapat sekitar 1000 orang, ternyata jumlahnya lebih banyak,” ujar Sutopo.

Tim SAR gabungan, kata Sutopo, mengevakuasi wisatawan tersebut ke Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara, menggunakan sembilan kapal milik SAR Mataram, KAL Belongas, SAR Denpasar, Pelni, Dharma Citra Tiga, dan kapal ferry.

Berdasarkan catatan BNPB, hingga Senin malam, terdapat 98 orang tewas, 236 orang terluka, ribuan rumah rusak, dan puluhan ribu orang mengungsi akibat gempa tersebut.

“Diperkirakan jumlah korban dan kerusakan akibat dampak gempa akan terus bertambah, mengingat belum semua daerah terdampak gempa dapat dijangkau petugas Tim SAR gabungan. Juga terdapat dugaan adanya korban yang tertimbun bangunan yang roboh belum dapat dievakuasi oleh petugas,” tutur Sutopo.

Gempa tektonik berkekuatan 7 SR mengguncang Lombok, Minggu malam. Gempa susulan terus terjadi dengan intensitas semakin mengecil.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.