Tim gabungan cari 49 korban hilang KM Sinar Bangun
ejauh ini, total korban yang telah ditemukan dalam kondisi selamat adalah 18 orang dan terdapat satu orang korban tewas

Jakarta Raya
Shenny Fierdha
JAKARTA
Tim gabungan masih mencari 49 penumpang kapal KM Sinar Bangun yang tenggelam pada Senin sore di Danau Toba, Sumatera Utara.
Berdasarkan pelacakan terhadap nomor telepon seluler korban yang masih hilang, tim gabungan Badan Search and Rescue Nasional, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Tentara Nasional Indonesia menemukan bahwa lokasi telepon genggam korban diduga berada di antara wilayah perairan Simanindo dan Tigaras.
"Nomor telepon genggam itu terakhir aktif sekitar pukul 17.45 WIB," kata Kepala Bagian Penerangan Satuan Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Negara Republik Indonesia Komisaris Besar Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Selasa.
Sejauh ini, total korban yang telah ditemukan dalam kondisi selamat adalah 18 orang dan terdapat satu orang korban tewas atas nama Tri Suci Ulandari (perempuan, 24, warga Aceh Tamiang).
Rincinya, empat orang korban selamat telah dibawa ke Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, sementara 14 orang korban selamat lainnya telah dibawa ke Pelabuhan Simanindo, Pulau Samosir.
"Jenazah Tri sudah dibawa ke Pelabuhan Tigaras," ucap Yusri.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa pemilik kapal sekaligus nakhoda yang menyetir kapal KM Sinar Bangun ketika musibah ini terjadi ialah seorang pria warga Desa Simarmata, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, berusia 40 tahun yang bernama Tua Sagala.
Namun Yusri tidak mengungkapkan apakah Tua ditetapkan sebagai tersangka terkait tenggelamnya kapal.
Kapal KM Sinar Bangun tenggelam pada Senin sore pukul 17.30 WIB, sekitar 1,6 kilometer dari Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Kapal bertolak dari Pelabuhan Simanindo, Pulau Samosir, pada pukul 17.15 WIB menuju Pelabuhan Tigaras.
Kapal diduga oleng akibat cuaca buruk dan angin kencang yang menimbulkan ombak besar sehingga akhirnya tenggelam.