Setara: Depok dan Bogor tempat bercokol kelompok radikal
Setara Insititute melansir setidaknya ada 20 pelaku terorisme yang memiliki jaringan di Bogor

Jakarta Raya
Pizaro Gozali İdrus
JAKARTA
Setara Institute menyebut kota Depok dan Bogor menjadi basis kelompok radikal. Indikasi itu terlihat dari penangkapan beberapa terduga teroris.
“Klasifikasi Depok sebagai kota intoleransi lebih terkait sebagai penyangga dan daerah transit, yang memungkinkan aktor-aktor politik teroris bersembunyi,” ujar peneliti Setara Insitute Sudarto di Jakarta, Rabu.
Dia menilai narasi radikalisme muncul sebagai perlawanan terhadap hegemoni Barat dan Amerika.
Beberapa kelompok yang dianggap intoleran, menurut Setara, menolak definisi terorisme karena dianggap buatan barat untuk menyudutkan Islam.
“Bagi sekelompok masyarakat di Depok, teroris sejati itu Barat dan Amerika yang merebut lading-ladang minyak milik negara Islam,” ujar dia.
Namun Sudarto mengatakan penelitiannya hanya partisipatif dengan jangka waktu tiga bulan.
“Saya ikut aktivitas mereka di dalam masjid dan melakukan wawancara informal,” ujar dia.Selain Depok, Setara Institute juga menilai Kota Bogor menjadi arena inkubasi dari radikal menuju teroris.
Menurut peneliti terorisme Muhammad Syauqillah, fakta-fakta kekerasan aktor terorisme memang berasal dan berlatih di Bogor menunjukkan kota hujan itu menjadi salah satu pusat radikalisasi efektif.
Setara Insititute melansir setidaknya ada 20 pelaku terorisme yang memiliki jaringan di Bogor, dari tahun 2002 hingga 2014.
“Pada wilayah Bogor, gerakan radikalisme disebarkan oleh kelompok ‘Salafi Jihadi’. Kelompok ini mudah mengkafirkan kelompok lainnya,” kata dia.
Tak bisa digeneralisir
Syauqillah mengaku masyarakat perlu berhati-hati untuk menunjuk kelompok Islam sebagai teroris.
Meskipun menyoroti kelompok ‘salafi’, dia mengaku tak semua kelompok salafi adalah radikal.
“Kita tidak bisa menggeneralisir bahwa kelompok ‘salafi’ berhaluan keras. Banyak pula dari kelompok tersebut yang menerima NKRI,” kata dia.
Di tempat yang sama, Peneliti Setara Institute Bonar Tigor Naipospos juga menegaskan sikap untuk menolak menyamaratakan gerakan Islam sebagai teroris.
“Kita harus berhati-hati di sini kalau tidak kita akan miss leading,” ujar dia.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.