Presiden minta masyarakat tak perbesar persoalan penjarahan
Sulawesi Tengah masih dalam kondisi darurat dan aksi tersebut merupakan persoalan kecil yang tidak mendasar, ujar Joko Widodo

Jakarta Raya
Hayati Nupus
JAKARTA
Presiden RI Joko Widodo meminta agar masyarakat tak memperbesar persoalan penjarahan yang sempat terjadi setelah bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.
Presiden mengatakan saat ini Sulawesi Tengah masih dalam kondisi darurat dan aksi tersebut merupakan persoalan kecil yang tidak mendasar.
“Saya tidak melihat di lapangan seperti itu [penjarahan], karena toko-toko tutup, mungkin ada satu atau dua peristiwa, karena ada juga toko yang memberikan untuk membantu saudaranya, jadi semuanya dalam proses membantu,” tutur Jokowi, sapaan presiden pada Senin di Jakarta.
Jokowi menegaskan kembali jika Sulawesi Tengah masih dalam kondisi darurat, proses evakuasi masih terkendala karena tidak ada eskavator. Alat berat tersebut baru masuk ke Palu tadi malam.
Kebutuhan logistik, kata Jokowi, masih terkendala karena semua toko tutup.
Namun, lanjut Jokowi, hari ini pemerintah mengirimkan bantuan makanan menggunakan pesawat Hercules.
Bantuan makanan tersebut, tambah Presiden, berasal dari Jakarta dan kota terdekat seperti Makassar serta Balikpapan.
Begitu pula, ujar Jokowi lagi, arus listrik masih terkendala. Dari tujuh gardu listrik yang ada, hanya dua yang masih bisa beroperasi, sehingga kebutuhan lain seperti air bersih juga sulit diperoleh.
Pemerintah telah menginstruksikan agar PLN mendatangkan gardu mobile agar kebutuhan air bersih segera terpenuhi. PLN juga tengah memperbaiki gardu listrik yang rusak.
“Memang persoalan-persoalan ini baru sehari dua hari, sehingga semuanya syok, semua kaget, saya kira persoalan itu yang secepatnya kita tangani,” ujar Jokowi.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.