Presiden kirim tim dokter kepresidenan untuk Habibie di Jerman

Erric Permana

JAKARTA

Presiden RI Joko Widodo mengirimkan tim dokter kepresidenan untuk turut mengawal kondisi kesehatan Mantan Presiden RI BJ Habibie yang saat ini dirawat di Jerman.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi mengatakan Tim Dokter Kepresidenan dan juga Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dikirim setelah Presiden Joko Widodo melakukan komunikasi melalui sambungan telepon kemarin.

"Pak Habibie menyampaikan beberapa hal, selain rentang kondisinya juga menginginkan ada dokter Kepresidenan dan juga Paspampres untuk mendampingi beliau," ujar Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin.

Tim dokter dan juga Paspampres tersebut, kata dia, hari ini telah berangkat menuju Jerman untuk memenuhi permintaan Presiden Indonesia ke-3 itu.

"Pak Habibie sedang dirawat di Munchen, di sebuah rumah sakit di mana ada indikasi kelainan jantung," tambah Johan.

Pemerintah, lanjut Johan, juga menjamin biaya perawatan BJ Habibie berdasarkan UU tentang biaya kesehatan.

"Presiden, Mantan Presiden, Wakil Presiden dan mantan Wakil Presiden memang ada kewajiban [ditanggung oleh pemerintah]," jelas dia.

Presiden Joko Widodo, ujar Johan, terus memantau perkembangan dan juga kesehatan BJ Habibie selama dirawat di Jerman.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan pihak Kedutaan Besar RI dan juga Konsulat Jenderal RI di Jerman telah memantau sejak kali pertama Habibie dirawat di sana.

Menteri Retno juga mengaku terus berkomunikasi dengan tim Habibie yang ada di Rumah Sakit untuk memantau perkembangan di sana.

"Setiap hari saya komunikasi langsung dengan tim pak Habibie yang di Munchen. Setiap hari paling tidak dua kali, pagi dan malam sebelum saya tidur," jelas Menteri Retno yang ditemui di Istana Kepresidenan, Senin.

Mantan Presiden RI BJ Habibie dirawat di rumah sakit karena adanya masalah pada klep jantungnya. Habibie dirawat sejak Kamis lalu.