Presiden Jokowi diklaim sukses bawa Indonesia masuk 10 besar kekuatan alutsista
Terpenuhinya alutsista TNI kata Ryamizard didukung oleh industri pertahanan nasional salah satunya Medium Tank oleh PT Pindad yang telah bekerja sama dengan Turki.

Jakarta Raya
Erric Permana
JAKARTA
Indonesia mengklaim pemenuhan kebutuhan pokok minimum TNI hingga 2018 telah mencapai angka 61,8 persen.
Dengan demikian, kekuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia berada di peringkat 10 besar dunia.
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu mengatakan pada tahun 2015 pemenuhan kebutuhan pokok minimum TNI hanya mencapai 33 persen. Namun angka tersebut meningkat pada 2018
“Negara hadir untuk melindungi bangsa dan memberikan rasa aman kepada warga negara lewat kehadiran TNI yang profesional dengan dukungan alutsista serta komponen cadangan dan komponen pendukung, termasuk veteran dan kader bela negara,” kata Ryamizard saat menjelaskan mengenai kinerja 4 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo - JK.
Terpenuhinya alutsista TNI kata dia didukung oleh industri pertahanan nasional. Di antaranya melalui pengembangan Medium Tank oleh PT Pindad yang telah bekerja sama dengan Turki.
Menteri menyebut tiga industri pertahanan Indonesia yakni PT PAL, PT Pindad, dan PT Dirgantara Indonesia mencatatkan ekspor sebanyak USD20 juta atau setara Rp 303 miliar.
Tiga industri itu juga telah melakukan penjualan dalam negeri mencapai Rp 4,5 triliun.
Untuk mendukung profesionalisme TNI, Menteri Pertahanan juga mengaku telah membangun 241.411 rumah prajurit atau sebanyak 46,7 persen dari total kebutuhan yang ada.
“Secara keseluruhan, profesionalitas TNI yang kuat sebagai alat pertahanan negara akan ditujukan untuk mendorong simpati dan kepercayaan publik,” tambah dia.