Nasional

Penonton TV naik jadi 7 juta orang sehari selama Ramadan

Durasi menonton televisi juga meningkat, masyarakat yang biasanya rata-rata menonton televisi hanya 4 jam 53 menit, di bulan Ramadan meningkat menjadi 5 jam 19 menit.

Muhammad Nazarudin Latief  | 07.06.2018 - Update : 08.06.2018
Penonton TV naik jadi 7 juta orang sehari selama Ramadan Ilustrasi: Orang-orang menonton pidato Presiden AS Donald Trump mengenai pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel, dari televisi di Gaza, Kota Gaza pada 06 Desember 2017. ( Ali Jadallah - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

Muhamad Latief

JAKARTA

Riset lembaga penelitian Nielsen Indonesia menunjukkan ada peningkatan jumlah penonton televisi selama Ramadan.

Executive Director Media Business, Nielsen Indonesia Hellen Katherina mengatakan jumlah penonton televisi di 11 kota besar Indonesia meningkat dari rata-rata 5,9 juta menjadi 7 juta orang per hari.

Durasi menonton televisi juga meningkat, masyarakat yang biasanya rata-rata menonton televisi hanya 4 jam 53 menit, di bulan Ramadan meningkat menjadi 5 jam 19 menit.

“Didominasi peningkatan jumlah penonton di waktu sahur,” ujar Helen dalam siarannya, Kamis.

Menurut Helen, Ramadan juga memunculkan kecenderungan untuk menonton televisi bersama keluarga dengan adanya peningkatan co-viewing untuk anak usia 5-14 tahun yang ditemani oleh penonton usia 20 tahun ke atas meningkat sebesar 31 persen.

Jumlah jam tayang tipe program keagamaan juga meningkat, namun tipe program series masih menjadi program yang paling banyak dikonsumsi.

Menurut Helen, peningkatan konsumsi juga terjadi pada radio, internet dan bioskop. Konsumsi radio meningkat 13 persen, menjelajahi internet meningkat 9 persen dan yang menonton bioskop meningkat 17 persen.

“Peningkatan jumlah pendengar radio terjadi di Jakarta (10 persen) dan Palembang (23 persen),” ujar dia.

Kebiasaan menggunakan radio juga berubah, dari sebelumnya melalui radio pada telepon genggam, menjadi radio tape.

“Sebelumnya menggunakan telepon genggam lebih personal, tapi selama Ramadan menggunakan collective divice. Jadi Ramadan ini membuat orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah,” ujar Helen.

Sementara untuk internet peningkatan penggunaan paling tinggi terjadi setelah buka puasa sekitar pukul 19.00-21.59. Rata-rata masyarakat menggunakan menghabiskan waktu selama 3 jam 17 menit untuk mengakses internet.

“Yang paling banyak diakses adalah video, berita lokal maupun internasional dan belanja online,” ujar dia.

- Ingin barang baru

Menurut Helen, dalam soal belanja konsumen lebih banyak mengakses situs toko online untuk membeli produk dari kategori makanan dan minuman, perabot rumah tangga, pakaian dan produk yang berhubungan dengan traveling menjelang Hari Raya.

Selama Ramadan ini juga ada peningkatan kepemilikan smartphone sebesar 7 persen. Sedangkan untuk rencana membeli smartphone meningkat peningkatan 4 kali lipat.

“Ini sepertinya didorong untuk tampil beda saat Lebaran dan adanya dana tambahan yaitu THR,” ujar dia.

Selain itu, kepemilikan mobil meningkat 21 persen dan rencana untuk membeli mobil juga meningkat 3,5 kali lipat.

Perilaku konsumen ini juga membuat para pengiklan meningkatkan aktivitasnya di media.

Berdasarkan kategori produk yang aktivitasnya meningkat pesat pada jeda iklan (Commercial Break) selama minggu pertama Ramadhan di antaranya adalah layanan online dengan belanja iklan sebesar Rp223 miliar atau meningkat 76 persen dibandingkan periode sebelum Ramadan.

Peningkatan paling tinggi terjadi pada produk jus dan siro- p sebanyak Rp101 miliar atau 447 persen dari periode sebelum Ramadan.

Kategori minuman siap minum juga meningkat 110 persen menjadi Rp70 miliar. Kategori lain adalah material bangunan yang menghabiskan dana Rp66 miliar dan pertumbuhan mencapai 114 persen.

“Ini adalah respons dari pengiklan untuk memanfaatkan peluang saat Ramadan. Bahkan beberapa kategori produk seperti sirop atau sarung hanya fokus beriklan menjelang bulan Ramadan hingga Lebaran sepanjang tahunnya,” ujar Helen.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın