Pemilik kapal wisata diperiksa terkait kebakaran savana Taman Komodo
Hingga kini, petugas taman nasional dan kepolisian setempat masih menganalisa tempat kejadian kebakaran.

Jakarta Raya
Megiza Asmail
JAKARTA
Kepala Taman Nasional Komodo (TNK) Budi Kurniawan mengungkapkan saat ini polisi masih memeriksa satu orang pemilik kapal wisata terkait kebakaran yang terjadi di Kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada Rabu malam.
“Pemilik kapal wisata masih diperiksa karena yang menangani Polres Manggarai Barat. Masih pengembangan penyelidikan terkait penyebabnya,” kata Budi kepada Anadolu Agency, Jumat.
Dia menuturkan, pada saat kejadian kebakaran malam itu terdapat sebuah kapal wisata yang berada dekat dengan titik api muncul pertama kali. Budi menyebut, kapal tersebut hanya berjarak sekitar 800 meter dari savana taman nasional.
Budi menceritakan, api diketahui oleh jagawana pertama kali sekira pukul 19.30 WITA. Savana taman nasional tersebut selama ini, kata dia, dikontrol oleh petugas resor terdekat yang berjarak satu jam dari lokasi kebakaran.
“Saat itu diturunkan delapan orang dari resor, kemudian mendapat tambahan personel sebanyak satu peleton lagi. Angin kencang menjadi faktor kesulitan pemadaman saat itu. Jadi harus ada strategi untuk penanganan, salah satunya dengan membuat sekat bakar,” tutur Budi.
Dengan puluhan personel yang diterjunkan untuk memadamkan, urai Budi, api akhirnya berhasil dituntaskan pada Kamis dini hari sekitar pukul 03.00 WITA. Hingga kini, petugas taman nasional dan kepolisian setempat masih menganalisa tempat kejadian kebakaran.
“Yang pasti tidak ada komodo di Kawasan tersebut karena jarakanya melalui perjalanan dari laut itu sekitar dua jam. Sekarang masih dianalisa berapa luas area yang terbakar, tapi kami mengestimasi itu mencapai 20 hektare,” kata Budi.
Di tempat lain, beberapa media daring menyebut operator wisata bernama Indonesia Juara menjadi penyebab kebakaran savana taman nasional. Dalam akun Instagram mereka, Indonesiajuaratrip, mengakui adanya pemeriksaan terhadap salah satu pemimpin tur wisata di saat kebakaran terjadi.
Indonesia Juara menanggapi kabar tersebut dengan berjanji akan menindak tegas petugasnya jika terbukti lalai dan menjadi penyebab insiden ini.
“Menindaklanjuti kabar yang beredar terkait salah satu trip kami yang diduga tour leader yang bertugas lalai dalam menjaga aktifitas tamu dalam berwisata yang menyebabkan kebakaran di Gili Lawa, saat ini yang bersangkutan masih dalam pemeriksaan polisi, dan bila terbukti benar berdasarkan pemeriksaan terbukti bersalah, kami selaku pihak perusahaan akan melakukan tindakan kerasa sampai ke tahap pemecatan."
Sebagai kawasan wisata, Taman Nasional Komodo yang terletak di antara pulau Sumbawa dan Flores pada periode Januari hingga April 2018 disebut-sebut berhasil mengeruk pendapatan hingga lebih dari Rp9,4 miliar.
Balai Taman Nasional Komodo mencatat jumlah kunjungan wisatawan dari Januari hingga April 2018 mencapai 45.630 orang, yang terdiri dari 27.550 wisatawan asing dan wisatawan domestik sebanyak 18.080 orang.
Didirikan pada tahun 1980, taman ini awalnya dibuat untuk melestarikan komodo unik (Varanus komodoensis) dan habitatnya. Namun, selama bertahun-tahun, tujuan Taman Nasional telah diperluas untuk melindungi seluruh keanekaragaman hayati, baik darat maupun laut.
Pada tahun 1986, Taman Nasional Komodo dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia dan Cagar Biosfer Manusia dan oleh UNESCO.
Taman Nasional Komodo sendiri mencakup tiga pulau besar yakni Komodo, Rinca dan Padar, serta sejumlah pulau kecil yang menciptakan total luas permukaan (laut dan darat) mencapai 1817km.
Selain menjadi rumah bagi komodo, taman nasional ini juga menyediakan tempat perlindungan bagi banyak spesies terestrial lainnya seperti burung gosok oranye, tikus endemik, dan rusa Timor.
Tidak hanya itu, Taman Nasional Komodo termasuk salah satu lingkungan laut terkaya termasuk terumbu karang, bakau, padang lamun, gunung laut, dan teluk semi-tertutup. Perairan di kawasan ini memiliki lebih dari 1.000 spesies ikan, sekitar 260 spesies karang pembentuk terumbu, dan 70 spesies spons.
Dugong, hiu, pari manta, dan setidaknya 14 spesies ikan paus, lumba-lumba, dan penyu juga menjadikan Taman Nasional Komodo sebagai rumah mereka.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.