Islamuddin Sajid

ISLAMABAD

Para anggota dewan Pakistan menuju tempat pemungutan suara pada Selasa untuk memilih presiden ke-13 negara tersebut untuk masa jabatan lima tahun mendatang, media resmi milik Pakistan melaporkan.

Pemungutan suara diadakan di Majelis Nasional pada pukul 10.00 waktu setempat (0500GMT) sampai pukul 16.00 waktu setempat (1100GMT), lapor televisi nasional PVT News.

Presiden akan dipilih melalui voting di dalam kotak suara rahasia oleh dewan pemilu. Dewan pemilu ini terdiri dari Senat, Majelis Nasional dan empat majelis provinsi.

Tiga orang kandidat bersaing untuk duduk di kursi kepresidenan, mereka adalah nominasi dari partai berkuasa Pakistan Tereek-e-Insaf dan sekutu-sekutunya Dr. Arif Alvi, kandidat dari Partai Rakyat Pakistan Aitzaz Ahsan, dan kandidat dari koalisi oposisi Maulana Fazlur Rehman, yang merupakan Ketua Partai Muttahida Majlas-e-Amal.

Partai-partai oposisi gagal meraih konsensus untuk mencalonkan kandidat sama, meski para pemimpinnya sudah beberapa kali bertemu pada Senin.

Partai berkuasa yakin kandidatnya akan dengan mudah memenangkan pemilihan presiden ini karena partai-partai oposisi terbelah.

Di Pakistan, presiden adalah simbol federasi dan kepala negara, yang juga merupakan panglima angkatan bersenjata, namun hanya bisa melakukan kekuasaannya atas rekomendasi dari perdana menteri.

Masa jabatan Presiden Mamnoon Husssain yang saat ini menjadi presiden Pakistan akan berakhir pada 9 September.