Politik

Pelaku teror di Indonesia beralih ke bahan radioaktif nuklir

Pemerintah harus bersiap diri untuk menghindari ancaman yang lebih besar.

Erric Permana  | 27.09.2017 - Update : 28.09.2017
Pelaku teror di Indonesia beralih ke bahan radioaktif nuklir Ilustrasi radioaktif Nuklir (Foto: Anadolu Agency)

Jakarta

Erric Permana

JAKARTA 

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menyebut pelaku teroris yang ditangkap di Kecamatan Antapani, Bandung, Jawa Barat pada Agustus lalu menggunakan bahan kimia yang mengandung radiasi nuklir.

Menurut Kepala Bapeten Jazi Eko Istiyanto pelaku teroris yang mengincar Istana Kepresidenan tersebut meracik bom menggunakan kaos lampu petromak yang berasal dari Thorium Oksida dan mengandung radioaktif nuklir.

"Itu kan Thorium gampangannya [bisa disebut] nuklir," ujar Jazi Eko di Jakarta Rabu.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Presiden RI Joko Widodo telah meminta Bapeten untuk memasang alat pemantau radiasi nuklir di Istana Kepresidenan Jakarta.

"Dipasangi RPM Radiation Portal Monitor di 3 pintu gerbang, dan di atapnya ada RDMS untuk memantau radiasi lingkungan," jelas dia.

Bapeten juga kata Jazi Eko melatih Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) untuk menggunakan alat pemantau radiasi serta melatih kesatuan tersebut untuk membersihkan radiasi nuklir.

"Diyakinkan bahwa tidak ada radiasi nuklir di lokasi sehingga keselamatan presiden terjaga," tambahnya.

Tidak hanya Istana Kepresidenan, Jazi Eko mengatakan lembaganya juga ikut mengamankan acara publik yang akan diselenggarakan di Indonesia.  Salah satunya Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta serta Palembang.

"Kita lengkapi dengan detektor nuklir," kata Jazi Eko lagi.

Dia menambahkan meski ancaman teror dengan radiasi nuklir di bandung gagal, pemerintah harus bersiap diri untuk menghindari ancaman yang lebih besar.

Pada Agustus lalu, 5 teroris di Bandung dibekuk oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Mereka merencanakan untuk melakukan pengeboman di sejumlah tempat, salah satunya Istana Kepresidenan dengan menggunakan bom berbahan kimia pada akhir Agustus.

Menurut keterangan Polri, teroris tersebut belajar merakit bom melalui blog khusus kelompok teroris Bahrun Naim

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın