Nasional, Regional

Pelajar Pramuka sumbang Rp238 juta untuk Rohingya

Oktober nanti, Sekretaris Jenderal World Organization Scout Movement akan datang ke Indonesia guna membahas penyaluran bantuan ini lebih lanjut

Shenny Fierdha  | 23.09.2017 - Update : 23.09.2017
Pelajar Pramuka sumbang Rp238 juta untuk Rohingya Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Indonesia Adhyaksa Dault (ketiga dari kiri) menjabat tangan Ketua Umum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Sukro Muhab (pojok kanan, batik merah) sebagai tanda terima kasih atas bantuan dana tambahan Rp100 juta di Jakarta, Sabtu 23 September 2017. Uang tersebut akan digabungkan dengan uang yang sudah terkumpul oleh Gerakan Pramuka Indonesia untuk Rohingya. (Shenny Fierdha - Anadolu Agency)

Jakarta, Indonesia

Shenny Fierdha

JAKARTA

Aksi Bumbung Kemanusiaan yang diinisiasi Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Indonesia berhasil mengumpulkan sumbangan Rp238 juta untuk membantu kaum Rohingya, baik yang masih berada di Myanmar maupun di Bangladesh, sejak dua pekan lalu hingga Sabtu di Jakarta.

"Aksi ini merupakan cara Gerakan Pramuka merespon isu tersebut," kata Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault dalam konferensi pers.

Sebanyak Rp138.238.502 sumbangan berasal dari anggota Gerakan Pramuka se-Indonesia yang umumnya berasal dari kalangan pelajar, baik sekolah dasar, sekolah menengah pertama, maupun sekolah menengah atas.

Jumlah itu mengganda pada Sabtu ini berkat bantuan organisasi Jaringan Islam Terpadu yang menyumbangkan tambahan dana sebesar Rp100 juta.

Bantuan ini bukan yang pertama, akhir Agustus lalu Gerakan Pramuka Indonesia hewan kurban berupa sembilan ekor sapi dan 15 ekor kambing beserta bahan pangan seperti beras, susu, dan air.

Adhyaksa juga mengatakan bahwa pada Oktober nanti, Sekretaris Jenderal World Organization Scout Movement (WESM) Ahmad Alhendawi akan datang ke tanah air dan menemui Gerakan Pramuka Indonesia guna membahas isu ini lebih lanjut.

"Kami sudah bersurat dengan Pramuka Myanmar untuk bertemu dan mendiskusikan masalah tersebut," kata Adhyaksa.

Bantuan jangka pendek ini, kata Adhyaksa, dikarenakan keterbatasan anggaran. Menurutnya pemerintah atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan pihak yang lebih tepat untuk memberikan bantuan yang bersifat jangka panjang.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Migrasi PBB, sudah ada 429.000 pengungsi Rohingya datang ke Bangladesh sejak akhir Agustus menyusul meningkatnya kekerasan terhadap mereka.

Operasi keamanan yang dilakukan pasukan Myanmar di Rakhine telah membunuh ribuan warga Rohingya termasuk wanita dan anak-anak.

Kejahatan terhadap Rohingya tersebut meliputi pemerkosaan massal, pembunuhan, pemukulan brutal, dan penghilangan orang, selain pembakaran desa dan penjarahan rumah.

Selain krisis Rohingya, Gerakan Pramuka Indonesia juga akan memberikan bantuan untuk masyarakat Bali yang sedang menghadapi erupsi Gunung Agung.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın