Nasional

PBB: Setiap 5 detik, 1 remaja meninggal dunia

Sepanjang 2017 total anak usia di bawah 15 tahun yang meninggal mencapai 6,3 juta

İqbal Musyaffa  | 18.09.2018 - Update : 19.09.2018
PBB: Setiap 5 detik, 1 remaja meninggal dunia Ilustrasi --Hartati bersama kedua bayinya yang tumbuh sehat setelah menggunakan inkubator gratis hasil produksi Raldi Artono Koestor, di Menteng Jaya, Jakarta Timur, Kamis 17 Mei 2018. (Hayati Nupus – Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

JAKARTA

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan dalam setiap lima detik terdapat satu anak usia di bawah 15 tahun meninggal di seluruh dunia. Sepanjang 2017, total anak usia di bawah 15 tahun yang meninggal mencapai 6,3 juta anak.

Berdasarkan data yang dirilis oleh UNICEF, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Divisi Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Kelompok Bank Dunia, dari jumlah kematian tersebut, sebanyak 5,4 juta anak meninggal pada usia di bawah 5 tahun. Separuhnya merupakan bayi yang baru lahir.

Direktur Data, Riset, dan Kebijakan UNICEF Laurence Chandy dalam keterangan resmi yang dirilis pada Selasa, mengatakan bila tidak dilakukan tindakan segera, 56 juta anak balita akan meninggal dari sekarang hingga 2030.

“Kami telah membuat kemajuan luar biasa untuk menyelamatkan anak-anak sejak 1990, tetapi jutaan orang masih meninggal karena siapa mereka dan di mana mereka dilahirkan. Dengan solusi sederhana seperti obat-obatan, air bersih, listrik, dan vaksin, kita dapat mengubah realitas itu untuk setiap anak,” urai Laurence.

Secara global, pada 2017 separuh dari semua kematian di bawah usia lima tahun terjadi di sub-Sahara Afrika, dan 30 persen lainnya di Asia Selatan. Di sub-Sahara Afrika, satu dari 13 anak meninggal sebelum ulang tahun kelima mereka. Sementara di negara-negara berpenghasilan tinggi, angka kematian anak adalah satu dari 185 anak.

Asisten Direktur Jenderal untuk Keluarga, Perempuan, dan Kesehatan Anak di WHO Princess Nono Simelela mengatakan jutaan bayi dan anak-anak seharusnya tidak boleh meninggal setiap tahun karena kurangnya akses ke air, sanitasi, nutrisi yang layak atau layanan kesehatan dasar.

“Kita harus memprioritaskan penyediaan akses universal ke layanan kesehatan berkualitas untuk setiap anak, terutama di sekitar waktu kelahiran dan melalui tahun-tahun awal, untuk memberi mereka kesempatan terbaik untuk bertahan hidup dan berkembang,” jelas Simelela.

Dia menjelaskan sebagian besar anak di bawah 5 tahun meninggal karena penyebab yang dapat dicegah atau diobati seperti komplikasi selama kelahiran, pneumonia, diare, sepsis neonatal dan malaria.

Sebagai perbandingan, di antara anak-anak antara lima dan 14 tahun, cedera akibat tenggelam dan kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab kematian yang lebih menonjol.

Dalam kelompok usia ini, ada perbedaan secara regional. Risiko mati untuk anak dari sub-Sahara Afrika 15 kali lebih tinggi daripada di Eropa.

“Lebih dari enam juta anak meninggal sebelum ulang tahun kelima belas mereka adalah biaya yang tidak dapat kita bayar,” kata Direktur Senior dan Kepala Gizi Kesehatan dan Praktik Global Penduduk di Kelompok Bank Dunia Timothy Evans 

Mengakhiri kematian yang dapat dicegah dan berinvestasi dalam kesehatan orang muda, menurut dia, adalah fondasi dasar untuk membangun modal manusia yang akan mendorong pertumbuhan dan kemakmuran masa depan mereka.

Periode kehidupan yang paling berisiko untuk anak-anak di seluruh dunia adalah pada bulan pertama. Pada 2017, sebanyak 2,5 juta bayi baru lahir meninggal pada bulan pertama mereka.

Bayi yang lahir di sub-Sahara Afrika atau di Asia Selatan sembilan kali lebih mungkin meninggal di bulan pertama daripada bayi yang lahir di negara berpenghasilan tinggi.

Dan kemajuan untuk menyelamatkan bayi baru lahir lebih lambat dibandingkan upaya yang sama untuk anak-anak lain di bawah usia lima tahun sejak tahun 1990.

Tingkat kematian balita di daerah pedesaan rata-rata 50 persen lebih tinggi daripada di kalangan anak-anak di perkotaan. Selain itu, mereka yang lahir dari ibu yang tidak berpendidikan dua kali lebih berpotensi meninggal sebelum usia lima tahun dibandingkan mereka yang lahir dari ibu dengan pendidikan menengah atau lebih tinggi.

Terlepas dari tantangan ini, menurut laporan PBB tersebut, saat ini sudah lebih sedikit anak-anak meninggal setiap tahun di seluruh dunia.

Jumlah anak yang meninggal di bawah lima tahun telah turun drastis dari 12,6 juta pada tahun 1990 menjadi 5,4 juta pada tahun 2017. Jumlah kematian pada anak-anak yang lebih tua dengan usia antara 5 hingga 14 tahun menurun dari 1,7 juta menjadi di bawah satu juta pada periode yang sama.

"Laporan baru ini menyoroti kemajuan luar biasa sejak 1990 dalam mengurangi angka kematian di kalangan anak-anak dan remaja muda," kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Ekonomi dan Sosial Liu Zhenmin.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.